By: Kontributor
31 October 2023

Wastra dengan sentuhan budaya yang sarat telah menjadi ciri khas dan karakteristik mode fesyen lokal dan nasional, yang telah banyak menarik mata internasional. Terlebih, kini para perancang dan desainer makin kreatif memadukan dan menyelaraskan wastra jadi produk yang fashionable dan stylish.

Ali Charisma, National Chairman Indonesia Fashion Chamber (IFC), mengatakan bahwa selain mengeksplorasi pemakaian wastra dari berbagai daerah, modest fashion juga makin banyak yang mengangkat isu keberlanjutan (sustainability). Apalagi, sustainable fashion juga punya nilai filosofis yang sejalan dengan konser syariah, dengan menjalankan proses ethical.

Pemakaian wastra Nusantara dengan konsep sustainable fashion pada koleksi modest fesyen ditampilkan oleh Nina Nugroho di gelaran Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2023. Mengusung Kai.ros dari bahasa Yunani yang memiliki makna momen yang sempurna, halus, dan krusial; waktu dan tempat yang tepat dan cepat yang menciptakan suasana yang tepat untuk bertindak, berkata-kata, atau bergerak, Nina Nugroho menampilkan 8 koleksi dengan menggunakan bahan utama batik tenun seseh yang ramah lingkungan.

“Selembar kain tenun seseh tercipta dari limbah benang tenun yang disatukan kembali. Proses penyatuan helai demi helai benang yang semula tidak memiliki arti apa-apa ini kemudian diberi nama tenun seseh,” ujar Nina Septiana, desainer di balik merek Nina Nugroho saat ditemui usai gelaran busana di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (27/10).

Dari tangan penenun perempuan dari Solo, Jawa Tengah, lahirlah berbagai lembaran tenun seseh nan cantik dengan berbagai motif batik dan bernilai jual tinggi sekaligus ramah lingkungan. “Kehadiran tenun seseh merupakan aksi nyata Nina Nugroho dalam mengembangkan sustainable modest fashion, sebagaimana tema IN2MF kali ini,’’ jelas Nina.

|Baca Juga: Wastra Nusantara Jadi Kekuatan Modest Fashion Indonesia

Desainer yang menggaungkan keberpihakan pada kaum perempuan itu menekankan, seseh merupakan tindakan nyata dalam menghadapi tantangan global dan kerusakan ekosistem yang dilakukan manusia sendiri, termasuk dampak dari kegiatan fashion, terutama fast fashion.

“Tenun seseh juga merupakan sebuah ajakan kepada masyarakat untuk semakin peduli terhadap lingkungan, sekaligus bangga menggunakan produk busana yang ramah lingkungan,” papar Nina.

Tenun seseh yang diusung merupakan hasil inovasi, dalam hal ini tenun dengan motif batik di atasnya. Koleksi Kai.ros menampilkan warna merah oranye yang melambangkan kekuatan seorang perempuan tangguh yang terbiasa berjibaku dengan rutinitas multiperan dalam keseharian. Koleksi Kai.ros juga menampilkan warna hijau dan berbagai motif bunga.

“Hijau dari filosofi sebuah kelembutan, dan motif bunga-bunga adalah melambangkan seorang perempuan tidak bisa lepas dari sebuah keindahan, wangi dan kecantikan,” tuturnya.

Ia memadukan keserasian warna pada setiap lembaran batik tenun seseh yang memiliki karakter bahan yang kuat dengan materi satin silk dan jacquard yang memberi kesan elegan pada koleksi Kai. ros. Nina Nugroho menyematkan detil berupa piping, pleats dan double manset (wudhu friendly) sebagai ciri khasnya.

Kain Wastra Yogyakarta dan Lampung

Kala Keindahan Wastra Nusantara Dipadukan dengan Fesyen Berkelanjutan. Foto: Dok. Ist

Begitu pula dengan Jenama modest fashion, Klamby, yang mengusung tema keragaman budaya Nusantara lewat kreasi desain kain Indonesia. Dalam gelaran IN2MF 2023, Klamby menghadirkan dua koleksi signature, yaitu Tapis dan Lagos, serta empat koleksi spesial dari Klamby Heritage. Sebanyak delapan tampilan atau outfitberwarna cerah dan kaya corak, dengan desain feminim dan kekinian.

Ada koleksi Tapis sebagai wujud merayakan warisan Lampung melalui Tenun Tapis yang penuh dengan simbol dan motif, merepresentasikan kekayaan budaya serta alam di Lampung. Setiap jalinan tenun mengisahkan cinta dan doa dari para perajin, merangkai cerita tentang dekap angin Lampung menari, menerawang melalui motif Tenun Tapis yang sarat makna. Setiap benang seperti bercerita, mengisahkan tentang alam dan budaya yang kental di tanah tersebut.

|Baca Juga: JMFW 2024 Tampilkan Perpaduan Sempurna Wastra Nusantara dalam Modest Fashion

Sementara itu, Lagos mengambil inspirasi dari keindahan bunga Loppo di Desa Lagosi, Sulawesi. Sebuah representasi dari keindahan alam Sulawesi yang diwujudkan dalam setiap detail busana.

Koleksi dari Klamby Heritage di IN2MF 2023 menampilkan Tenun Lurik asal Yogyakarta. Motif garis dengan nuansa warna yang cerah, menciptakan harmoni antara tradisi dan kekinian. Garis dan warna yang terang benderang, mengajak kita melangkah dalam irama tradisi yang kontemporer.

“Keuntungan tenun Lurik, range or colournya juga banyak. Klamby Heritage menggunakan wastra dan prosesnya lama,” jelas Sandy Hendra Budiman, Public Relation Klamby.

Sandy mengaku Klamby ingin mengajak anak muda untuk mengenakan wastra yang fokusnya memakai material ramah lingkungan.

“Wastra ini mencari bahannya rada susah dan super detail. Kalau warna Klamby kali ini bright fushia, biru navy dan warna cerah lainnya,” tandas Sandy.

Tenun Baduy

Kala Keindahan Wastra Nusantara Dipadukan dengan Fesyen Berkelanjutan. Foto: Dok. Ist

Designer Kursien Karzai dalam pagelaran IN2MF 2023 kali ini memamerkan koleksi busana yang menggunakan kain tenun Baduy. Suku Baduy selama ini dikenal sangat setia dalam menjaga alam. Mereka membiarkan alam itu apa adanya tanpa harus merusak, karena alam adalah sumber kehidupan. Kain tenun yang dihasilkan oleh Suku Baduy memiliki ciri khas dengan motif garis dan geometris dengan warna warni yang cerah maupun warna gelap yang sangat bervariasi.

|Baca Juga: JMFW 2024 Tampilkan Rekomendasi Gaya Modest Kekinian

Koleksi yang mengusung tema La Garde (Penjaga) ini memadukan budaya Jawa, Sunda, dan Nusa tenggara, melalui berbagai macam motif yang dipadukan secara selaras. Motif kawung, truntum, dan motif sumba yang di bordir di atas bahan organza di padu dengan tenun baduy menjadi sebuah koleksi yang sarat akan keragaman budaya.

Menjadi identitas bangsa Indonesia dress, abaya, outer dan cape yang dipadu padankan sangat dinamis menjadi koleksi yang memadukan unsur tradisional dan modern dengan look yang simple dan elegan, memberi warna dalam ragam busana modest tanah air.

Gelaran IN2MF 2023 yang berlangsung selama 5 hari di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, dan ditargetkan dapat mendukung serta mendorong pengembangan ekosistem fesyen di Indonesia ini ditutup pada tanggal 29 Oktober 2023 kemarin. *omi

Tags:

Leave a Reply