By: Azharul Hakim
30 July 2025

Hasil akhirnya, sekilo tepung tulang hanya menghasilkan  300 gram serbuk CaCO3 dengan tingkat kemurnian 47 persen.

“Jauh di bawah batu kapur yang 76 persen. Tapi yang dari tulang ayam mengandung kalsium fosfat. Itu yang kami unggulkan untuk meningkatkan kekuatan betonnya,” jelas Zahran.

Meski begitu, untuk mewujudkan beton yang mereka inginkan ternyata tidak mudah.

“Beberapa eksperimen kami gagal. Kami trial and error sampai tiga kali, dengan sembilan sample per uji coba,” jelas Viandra.

| Baca Juga : Tren Nicki Minaj Viral di TikTok, Lucinta Luna Juga Ikutan!

“Kami hampir putus asa. Dan sempat berpikir untuk ganti. Karena untuk mengekstraksi  CaCO3 itu butuh waktu seminggu. Karena pro sesnya harus dari awal lagi. Ngumpulin tulang lagi,” keluhnya.

Untungnya mereka segera mendapatkan apa yang diharapkan, sehingga tak perlu ganti obyek penelitian.

Akhirnya Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB (Institut Teknologi Bandung) yang menguji hasil penelitian trio ‘Pribadi’ itu menyatakan, “Beton dengan CaCO3 dari tulang ayam lebih kuat, lebih dapat dan porositasnya (pori-pori) lebih rendah. Sehingga lebih tahan air dan memenuhi standar SNI,” kutip Viandra.

Dari segi biaya, beton komposit dari tulang ayam itu juga lebih murah.

“Untuk bangunan seluas 100 meter persegi, biaya nya bisa Rp5 juta lebih murah dari beton komposit biasa,” jelas Viandra.

Berkat inovasi tersebut, menjadikan ketiga siswa itu juara di kompetisi ilmiah bagi para  pelajar SMA sedunia: International Greenwich Olympiad (IGO) 2025, yang berlangsung selama enam hari, 22-28 Juni 2025 yang baru lalu.

Trio itu memenangkan medali emas untuk kategori environmental science (ilmiah berbasis lingkungan). (*)

Tags:

One response to “Siswa SMA Bandung Ubah Limbah Tulang Ayam Jadi Bahan Bangunan”

Leave a Reply