Dia tetap koma setelah operasi dan meninggal pada tanggal 20 Februari. Namun, sang ayah, Pang, menuduh kematian anaknya karena kesalahan diagnosis awal dan perawatan yang tidak tepat di Rumah Sakit Rakyat Dengzhou.
“Putri saya salah didiagnosis menderita penyakit ginjal dan diobati dengan terapi hormon dalam jumlah besar. Meskipun dia menyembunyikan kehamilannya, bukankah seharusnya rumah sakit dapat mendeteksinya?” kata Pang.
Pang lantas meminta evaluasi terkait adanya malpraktik medis di Rumah Sakit tersebut. Namun terhenti karena penolakan rumah sakit untuk menyerahkan dokumen yang diperlukan.
| Baca Juga: Inspiratif, Kisah Virginia Hislop Raih Gelar Master di Usia 105 Tahun
Pada tanggal 1 Juni, Komisi Kesehatan Dengzhou merilis hasil penyelidikan mereka, yang menyalahkan pihak rumah sakit dan keluarga.
“Insiden tersebut awalnya diyakini sebagai kecelakaan medis yang disebabkan oleh kegagalan pasien untuk mengungkapkan kondisinya secara jujur dan kesalahan diagnosis staf medis,” demikian bunyi pengumuman.
“Departemen Inspeksi Disiplin, Keamanan Publik, dan Kesehatan Dengzhou sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut atas insiden tersebut untuk meminta pertanggungjawaban petugas secara hukum,” katanya.
Peristiwa ini pun memicu pro kontra di tengah publik. Banyak yang menyalahkan rumah sakit. Sementara yang lain mengkritik budaya tabu mengenai kehamilan sebelum menikah, yang menyatakan bahwa ketidakjujuran Lili dengan tujuan agar tak mempermalukan keluarga yang justru telah membahayakan hidupnya.
“Apakah menyangkal kehamilan lebih penting daripada nyawanya?” kata salah seorang.
“Ini tidak masuk akal. Bagaimana kehamilan tujuh bulan bisa disalahartikan sebagai penyakit ginjal? Atau apakah dia sebenarnya sakit selama kehamilan dan menyembunyikannya sehingga menyebabkan kesalahan diagnosis? Baik pasien maupun dokternya bingung, lalu di mana ayah anak tersebut?” kata yang lain.
“Saya belajar kedokteran. Selain pernyataan pasien, tes dasar seperti HCG darah dan urine sangat penting. Secara klinis, beberapa wanita yang kurang pengalaman tidak menyadari bahwa mereka hamil,” ujar yang lain.
“Dokter harus selalu mempertimbangkan faktor ginekologi dalam kasus sakit perut. Ini yang diajarkan kepada kami di sekolah,” tulis seorang pengamat. (*)
Tags:Mahasiswi di Tiongkok Meninggal Mahasiswi Hamil Mahasiswi Tiongkok Meninggal dalam Kondisi Hamil Tiongkok