Meski kini permintaan kian meningkat, Ayu masih memilih untuk mengelola produksi secara mandiri bersama satu asisten saja. Hal ini demi menjaga konsistensi rasa dan kualitas produk yang telah membuat para pelanggannya tetap setia sejak 2012.
“Saya belum berani menambah tim karena belum menemukan orang yang cocok dengan standar rasa dan kualitas yang saya pegang,” ungkapnya.
| Baca Juga: Kisah Muhammad Agung, Penyintas Brachial Plexus Injury yang Sering Dibully
Pesanan Mommy Keiks dibuat berdasarkan pre-order, sehingga pelanggan selalu mendapat kue dan minuman dalam kondisi segar. Ayu menyebut produk best seller-nya antara lain es nanas, pastel, dan tahu isi ayam.
Kini, Ayu bisa bernapas lega. Berkat omzet harian rata-rata Rp500 ribu hingga Rp1 juta, ia mampu mencukupi kehidupan keluarganya dari hasil usahanya sendiri.
“Mommy Keiks adalah bukti bahwa produk lokal punya potensi besar untuk mendunia. Yang penting konsisten, inovatif, dan menjaga kualitas,” tegas Ayu.
Inspirasi Ayu sejalan dengan kisah sukses UKM lainnya seperti Kata Oma Telur Gabus, yang kini telah menjadi camilan favorit di berbagai negara.
Ayo UKM, tunggu apa lagi! (*/ADV)
Tags:Ekspor Kue Tradisional Kisah Inspiratif Kisah Wanita Tangguh Kue Tradisional Mommy Keiks Wanita Tangguh