Kota Delhi mencatat suhu tertinggi sepanjang masa, setinggi 52,9 derajat Celcius pada hari Rabu (29/5). Akibat suhu panas ekstrem, para siswa dilaporkan pingsan di sekolah dan kran air minum mengering.
Peringatan gelombang panas telah diberlakukan di sebagian besar wilayah India sejak pekan lalu. Namun kantor cuaca menyebutkan, pada hari Rabu suhu di Mungeshpur, kawasan padat penduduk di Delhi, melampaui angka 50 derajat Celsius.
Ibu kota India ini pernah mengalami suhu lebih dari 45 derajat Celsius pada tahun-tahun sebelumnya. Namun tidak pernah mencapai 52,9 derajat Celsius.
| Baca Juga: Cara Mencegah Heat Stroke Akibat Cuaca Panas Ekstrem
Akibatnya, jalan-jalan di Mungeshpur di barat laut Delhi pun menjadi sepi. Sebagian besar toko tutup, karena orang-orang memilih tetap tinggal di dalam rumah untuk menghindari panas terik.
Sementara itu, pada hari Selasa (28/5) penduduk membagikan minuman dingin gratis di Narela, ketika suhu naik hingga 49,9 C.
“Saat kami keluar, sepertinya ada yang menampar wajah kami. Hidup di Delhi menjadi sulit,” kata seorang warga, Akash Nirmal.
| Baca Juga: Panas Ekstrem di Asia Tenggara, 30 Warga Thailand Meninggal
Dilansir oleh Reuters, departemen Meteorologi India (IMD) mengatakan, pihaknya sedang memeriksa data dan sensor untuk melihat suhu Mungeshpur yang berbeda dibandingkan stasiun lain.
“Panas sekali di Delhi sehingga pelajar pingsan, ada yang jatuh sakit, ada yang mengalami dehidrasi. Para pelajar menghadapi banyak masalah dalam cuaca panas ini. Kipas angin tidak berfungsi di sekolah kami,” kata Nidhi, seorang siswa, yang hanya memberikan nama depannya.
Transisi yang tidak biasa dari El Nino ke La Nina serta kurangnya angin yang membawa kelembapan, telah mengakibatkan pemanasan yang berkepanjangan yang menyebabkan rekor suhu, kata Gufran Beig, ketua profesor di Institut Sains India.
El Nino adalah pemanasan perairan Pasifik yang biasanya disertai dengan kondisi yang lebih kering di anak benua India, sedangkan La Nina ditandai dengan suhu yang sangat dingin di Samudra Pasifik.
“Kami menduga semua ini ada hubungannya dengan perubahan iklim,” kata Beig dikutip dari Reuters.
Hujan ringan juga terjadi di wilayah lain Delhi pada Rabu malam. Hal ini pun membuat masyarakat merasa lebih tenang.
| Baca Juga: Alami Heat Stroke, Shah Rukh Khan Dilarikan ke Rumah Sakit
Para pejabat cuaca memperkirakan, bahwa panas akan mereda pada akhir pekan ini di wilayah barat laut dan tengah India.
India menyatakan gelombang panas ketika suhu maksimum 4,5 derajat C hingga 6,4 derajat C lebih tinggi dari biasanya, dan gelombang panas mulai parah ketika suhu maksimum 6,5 derajat C lebih tinggi dari biasanya atau lebih.
Akibat cuaca panas, otoritas pemerintah daerah telah membatasi pasokan air di Delhi, dengan alasan kekurangan air. Mereka juga akan mengenakan denda sebesar 2.000 rupee atau Rp390 ribu bagi mereka yang membuang-buang air, seperti untuk mencuci mobil.
Selain itu, pihak berwenang di negara bagian timur Bihar memerintahkan sekolah-sekolah ditutup hingga 8 Juni setelah adanya laporan siswa pingsan di sekolah negeri.
#WATCH | Bihar: Several students fainted due to heatwave conditions at a school in Sheikhpura. The students were later admitted to a hospital. pic.twitter.com/Mv9Eg3taCJ
— ANI (@ANI) May 29, 2024
Sebuah rekaman video yang disiarkan oleh kantor berita ANI, menunjukkan seorang gadis tergeletak di bangku kelas. Dalam video itu, seorang guru terlihat memercikkan air ke wajahnya dan mengipasinya dengan buku.
Asia dilanda musim panas yang lebih tinggi tahun ini. Sebuah tren yang menurut para ilmuwan diperburuk oleh perubahan iklim yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia.
Rajasthan di India tengah, juga dilanda panas terik dengan suhu mencapai 50 derajat C di beberapa distrik. Data pemerintah menunjukkan 4 orang telah meninggal sejak Maret dengan 451 kasus serangan panas dilaporkan pada hari Rabu kemarin. (*)
Tags:Delhi El Nino Gelombang Panas India La Nina Panas Ekstrem Panas Ekstrem di India Perubahan Iklim