NYATA MEDIA — Satu lagi negara yang dipimpin wanita. Setelah Meksiko dengan presidennya, Claudia Sheinbaum, pekan lalu, Jepang menetapkan Sanae Takaichi sebagai Perdana Menteri. Menggantikan Shigeru Ishiba, yang hanya menjabat selama satu tahun 21 hari.
Banyak tantangan yang harus dihadapi Sanae. Wanita kelahiran 7 Maret 1961 itu penentang LGBTQ dan perkawinan sejenis. Sementara saat ini gelombang LGBTQ dan perkawinan sejenis di Jepang sangat pesat.
Tidak hanya itu, Sanae juga sangat dekat dengan Taiwan dan Tiongkok. Sementara dua negara itu sedang tidak akur. Tantangannya adalah dia bisa menjalin kerja sama secara ekonomi dan militer dengan kedua negara itu.
Sejauh ini memang belum terbukti, mengingat dia baru pekan lalu dilantik menjadi Perdana Menteri Jepang. Tepatnya 21 Oktober lalu. Namun perjalanan panjang dan pengalamannya selama ini diyakinkan bisa menjawab semua tantangan itu.
| Baca Juga : Bintang Voli Jepang Ran Takahashi Terlibat Skandal Perselingkuhan
Penyuka Rock Metal
Sanae adalah pengagum Margaret Thatcher dan dia bercita-cita menjadi Iron Lady-nya Jepang, yang kini terbukti. Dia lahir di Prefecture Nara bukan dari keluarga politikus. Ayahnya pekerja kantoran dan ibu adalah polisi.
Wanita berambut pendek itu tumbuh dengan banyak hobi dan kebisaan. Sejak remaja dia pengagum band rock Iron Maiden, Black Sabbath, Depp Purple dan band-band metal lainnya.
”Saya pengagum berat Iron Maiden yang asal Inggris itu. Tapi favorit saya drummer Yoshiki, personel band asal Chiba, X JAPAN,” kata Sanae dalam wawancara di podcast BABYMETAL di radio Tokyo FM.
”Sejak dulu saya suka gaya dia saat ngedrum dan main piano. Super brilian dan indah sekali. Luar biasa lah,” imbuhnya.
| Baca Juga : Korban Tabrak Lari, Aktris Jepang Takahashi Tomoko Meninggal
Karena itulah saat remaja, Sanae juga ngeband rock metal. Dia bermain drum dan gitar. Tidak terhitung jumlah stick drum yang sudah dia patahkan. Karenanya dia pun selalu punya stick cadangan.
Kini setelah menjadi politisi dan perdana menteri Jepang, Sanae masih memiliki seperangkat drum elektrik di rumah. ”Sampai sekarang saya masih mendengarkan Iron Maiden, kalau malam. Bahkan kalau stres, saya juga masih main drum. Tapi saya memainkannya kalau suami sudah tidur. Itu jadi me time saya,” tuturnya masih di podcast BABYMETAL.
Awal bulan ini muncul video Sanae menyanyikan lagu Rusty Nail milik X JAPAN. Video itu konon diambil tahun 2016 di sebuah pertunjukan karaoke.
Hobi Bermotor
Tapi tidak hanya penyuka musik metal, Sanae juga pemegang sabuk hitam karate. Sayang tidak diketahui secara spesifik jenis seni bela diri apa yang dikuasai Sanae. Hanya beredar foto dia berlatih di sebuah dojo karate mengenakan sabuk hitam.
Tidak hanya itu, Sanae juga seorang biker. Beredar foto di media sosial, Sanae muda di samping motor kesayangannya, Kawasaki Z400GP.
| Baca Juga : 7 Tahun Penantian Anak Pertama, Aline Adita Melahirkan di Usia 45
Namun motor itu akhirnya dia lepas setelah menjadi anggota parlemen tahun 1993 di usia 32. Sanae tidak bermotor lagi takut mengalami kecelakaan yang bisa mengganggu karirnya.
Tapi dia tergabung dalam klub motor para anggota parlemen Jepang. Karena pada dasarnya dia senang bermotor. Kendaraannya, Toyota Supra, kini dipajang di Museum Nara. Selain bermotor, Sanae juga hobi menyelam.
Namun masih banyak yang dia kerjakan sebelum akhirnya masuk dunia politik. Dia pernah bekerja di stasiun televisi sebagai komentator politik. ”Mengenakan rok mini, mengendarai motor dan menampilkan diri sendiri dengan cara tidak biasa. Sangat kontras dibanding komentator-komentator seniornya yang para pria itu,” kata Hajime Kidera, profesor di Meiji University’s School of Political Science and Economics kepada CNN.
Baca kisah selengkapnya di Tabloid Nyata Edisi 2830, Minggu ke-V, Oktober 2025
Tags:Claudia Sheinbaum Jepang Perdana Menteri Sanae Takaichi
