NYATA MEDIA — Sepatu hak tinggi dan sandal jepit sering dianggap sebagai penyebab masalah kesehatan kaki. Tetapi ada satu faktor lainnya yang sering terabaikan, yakni kaos kaki. Meski sepele, penggunaan kaos kaki yang kurang tepat bisa berpengaruh pada kesehatan.
Menurut para ahli, kaos kaki yang tepat dapat memberikan perlindungan, menjaga kelembapan, mengatur suhu, dan bikin kaki nyaman. Dikutip dari Huffington Post, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Pakai Warna Hitam atau Gelap
Warna kaos kaki gelap terutama hitam dapat memicu iritasi kulit. Hal tersebut terjadi karena pewarna pada kain gelap biasanya lebih intens dan mudah luntur, terutama saat bersentuhan langsung dengan kulit.
| Baca Juga: Waspada! Laki-Laki Juga Punya Risiko Kanker Payudara, Ini Penjelasan Dokter
Zat pewarna tersebut dapat menempel pada kuku, menyebabkan noda kehitaman serta penyebab kaki gatal.
Tak hanya itu, pemilik kulit sensitif juga bisa mengalami alergi ringan hingga peradangan jika terpapar bahan pewarna tersebut terus-menerus.
Dokter spesialis podiatri, Dr. Ebonie Vincent-Sleet, mengatakan kaos kaki hitam juga kurang memberikan sirkulasi udara yang cukup untuk kulit bisa bernapas dengan baik.
Ini mengakibatkan keringat terjebak di dalam dan menciptakan kondisi lembap yang ideal untuk jamur bertumbuh.
“Material pewarna hitam bisa menempel di kuku dan memicu pertumbuhan jamur. Terutama jika Anda sering memakai sepatu tertutup,” kata Ebonie.
| Baca Juga : Halloween Pertama, 5 Potret Lucu Anak Erika Carlina Jadi Russell ‘UP’
Oleh karena itu, disarankan mencuci kaos kaki hitam sebelum menggunakannya. Ini membantu mengurangi residu pewarna yang bisa luntur ke kulit.
Pemilihan Bahan Tidak Tepat
Kain memiliki dampak besar terhadap kenyamanan dan kesehatan kaki. Dalam hal ini, kaos kaki yang menyerap keringat dengan baik dapat mencegah masalah seperti jamur kuku dan kutu air.
Oleh karena itu, setiap jenis bahan, seperti katun, wol, dan sintetis, memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan.
Katun memang nyaman, tetapi sayangnya, bahan itu tidak efektif dalam menyerap kelembapan. Hal itu bisa memicu keringat menempel pada kulit, yang akhirnya memicu masalah kulit seperti kutu air dan iritasi.
Wol, di sisi lain, lebih baik dalam menyerap kelembapan, namun kelemahannya adalah ketebalannya. Kaos kaki wol bisa terasa terlalu panas dan berat untuk dipakai di musim panas, meskipun sangat cocok untuk cuaca dingin.
| Baca Juga : Pipi Disebut Kempot, Ini Alasan Ashanty Pilih Wajah Natural Tanpa Oplas
Kaos kaki sintetis, yang merupakan campuran dari berbagai bahan, menawarkan kemampuan terbaik dalam menyerap kelembapan.
Bahan itu ideal digunakan untuk aktivitas yang memerlukan kaki tetap kering, seperti olahraga atau saat beraktivitas intensif. Dengan begitu, kaki tetap terlindungi dan nyaman sepanjang hari.
Terlalu Longgar dan Ketat
Kaos kaki yang terlalu longgar atau terlalu ketat bisa mengakibatkan masalah serius. Jika terlalu longgar, kaos kaki bisa melorot dan menimbulkan gesekan yang memicu kulit lepuh atau kapalan. Sebaliknya, yang terlalu ketat bisa mengganggu aliran darah dan menyebabkan iritasi.
| Baca Juga : Intip 4 Potret Terbaru Denada yang Makin Seksi Setelah Oplas
Pastikan kaos kaki Anda pas, terutama di bagian lengkungan kaki dan tumit. Juga sebaiknya tidak terlalu kendur atau ketat agar kaki tetap nyaman bergerak di dalamnya.
Usang dan Berlubang
Kaos kaki yang sudah usang, berlubang, atau melar sebaiknya segera diganti. Ahli bedah ortopedi di Johns Hopkins Medicine, dr. Amiethab Aiyer, mengatakan kaos kaki kotor bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur, yang dapat mengakibatkan infeksi kaki.
Kaos kaki yang sudah rusak atau tidak lagi memiliki bentuk yang baik juga dapat mengakibatkan lecet atau membuat kaki terpapar kotoran dan kelembapan. Idealnya, kaus kaki perlu diganti setiap tiga hingga enam bulan sekali. (*)
Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.
Tags:Kaos Kaki Kesehatan
