By: Azharul Hakim
29 September 2025

NYATA MEDIA — Kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) belakangan menjadi sorotan. Alih-alih meningkatkan gizi siswa, program tersebut justru memicu keracunan massal.

Sejak diluncurkan pada Januari 2025, program MBG tercatat telah menyebabkan ribuan siswa mengalami keracunan di berbagai wilayah Tanah Air.

 

Founder dan CEO Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Diah Saminarsih menyebut jumlah korban keracunan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) bisa jadi lebih banyak daripada yang dilaporkan.

| Baca Juga : Marak Anak Keracunan MBG, Ini Pertolongan Pertama yang Wajib Diketahui

“Per Jumat, jam 9 malam WIB jumlah kasus yang tercatat oleh CISDI terpantau ada 7.368 korban keracunan dari MBG. Ada beberapa daerah yang jumlahnya di atas 500, tapi yang terbanyak adalah di Kabupaten Bandung Barat, di Pongkor,” kata Diah dikutip Nyata dari salah satu media mainstream pada Senin (29/9/2025).

“Kami melihat ada 52 kabupaten/kota di mana ditemukan korban-korban keracunan dan salah satunya yang terbanyak adalah di Kabupaten Bandung Barat sejumlah 1.333 orang,” sambungnya.

Berkaca dari hal itu, mengenali makanan yang tidak layak konsumsi menjadi penting. Tujuannya, agar terhindar dari keracunan makanan.

| Baca Juga : Alasan Nathalie Holscher Jalani Operasi Bariatrik meski Berat Badan Ideal

Hal ini perlu dipahami oleh guru-guru di sekolah, orangtua, petugas-petugas kantin, petugas yang menyiapkan makanan, dan anak-anak agar kasus keracunan makanan bisa dihindari.

Dikutip dari berbagai sumber, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mendeteksi makanan yang berpotensi menyebabkan keracunan, terutama dengan memanfaatkan panca indera.

Perhatikan Warna dan Tampilan Makanan

Tags:

Leave a Reply