By: Naomi Nilawati
29 July 2025

Desainer asal Prancis, Louise Marcaud, mempresentasikan koleksi ‘Rétrograde’ di JF3 2025. Dibesarkan di Burgundy, ia membawa nilai kerajinan tangan dan struktur ke dalam busana modern.

“Ayah saya seorang tukang kayu. Di bengkelnyalah saya pertama kali memahami bentuk, tekstur, dan kebebasan dalam berkreasi,” ungkap Louise, yang menjadikan busana sebagai ruang ekspresi sekaligus perlindungan.

Terinspirasi dari Bauhaus, Le Corbusier, dan dunia balap motor, koleksi ini menyuguhkan bahu tegas, garis bersih, dan volume kuat dengan tekstur halus. “Setiap potongan dalam koleksi ini adalah bentuk armor modern, melindungi tanpa membatasi, menegaskan tanpa menghapus kelembutan,” katanya.

Sebanyak 50 potong pakaian dari 20 tampilan ini dibuat dari wol, katun, dan sutra deadstock, dirancang di atelier lokal Paris. “Bagi saya, setiap pakaian adalah bentuk bahasa, bentuk kehadiran. Saya ingin menciptakan mode yang memperkuat identitas melalui struktur dan emosi,” tegas Louise.

| Baca Juga: Tips Mencerahkan Ketiak Hitam, Bisa Pakai Bahan Alami

Solène Lescouet di JF3: Busana sebagai Manifesto Sensorik

(Foto: Dok. JF3)

(Foto: Dok. JF3)

Desainer Paris Solène Lescouet membawa estetika teatrikal dan eksperimental ke JF3 lewat gabungan empat koleksi terakhirnya: Punkettes Attack!, The Tales of Solène, Circus, dan Crimson Lovers 2025.

“Saya selalu mencari makna dan transformasi melalui busana. Koleksi saya adalah bentuk manifesto sensorik, tempat busana berbicara dengan ingatan, emosi, dan material,” jelas Solène.

Ciri khasnya: siluet dramatis, cetakan bold, dan teknik plissé berpadu dengan nilai keberlanjutan. “Saya merancang busana dengan prinsip keberlanjutan sebagai inti. Kami hanya menggunakan material alami, sering dari stok mati, dan memproduksi dalam jumlah terbatas atau sesuai pesanan,” katanya.

Dirancang tanpa batasan gender, semua busana dibuat secara made-to-order di Paris dengan pengiriman maksimal dua bulan. “Saya percaya bahwa pakaian harus memiliki nilai emosional. Pakaian yang disayangi, disimpan, dan dihargai memiliki kekuatan untuk bertahan melampaui tren,” tandasnya. (*/ADV)

Tags:

Leave a Reply