Oleh karena itu, Titin memastikan, bahwa para siswa yang dibantu sekolahnya itu memang merupakan siswa yang tidak memiliki ongko ke sekolah.
| BACA JUGA : Alan Walker Ajak Guru Musik Medan Tampil Bersama di Konsernya
“Orang tuanya sendiri yang memastikan anaknya memang tidak berangkat sekolah. Jadi dari sana, kami bantu siswa itu. Tapi kalau ada siswa yang memang terbukti bolos, itu lain lagi penanganannya,” sebutnya.
Selain itu, bantuan tersebut juga diberikan melalui oraang tua siswa, sehingga dapat tepat sasaran dalam penggunaannya.
Bantuan tersebut juga diberikan hanya untuk siswa yang belum masuk ke dalam kategori Data Terpadu Kesejahteraan (DTKS). Mereka adalah siswa-siswa yang memang belum tersentuh bantuan yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan.
Para guru di SMAN 2 Cimalaka setiap bulannya menyisihkan uang gaji mereka untuk bantuan tersebut. Tidak ada rapat khusus yang dilakukan para guru untuk bantuan teersebut. Mereka memberikan uang tersebut dengan sukarela setiap mendapat gaji maupun pencairan sertifikasi.
| BACA JUGA : Sosok Afrian, Guru SMK Jadi Pemeran Jihadis di Film Siksa Kubur
“Jadi setiap bulannya, kami menyisihkan dari gaji maupun tiap pencairan sertifikasi, untuk membantu siswa tidak mampu ini. Bantuannya sukarela, seikhlasnya,” Ujar salah satu guru di SMAN 2 Cimalaka.
Bantuan ini bukan hanya diberikan untuk ongkos berangkat murid saja, namun juga untuk membeli seragam siswa yang kurang mampu. Bahkan, pihak sekolah juga menggunakannya untuk membantu siswa yang berprestasi, agar bias melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. (*)
Tags:guru Guru Bantu Murid Guru di Sumedang Patungan Bantu Murid pendidikan Siswa Tak Mampu SMAN 2 Sumedang SMAN Sumedang