By: Farah Yumna
28 August 2024

Kisah menyayat hati datang dari seorang ibu di China bernama Li Xuemei yang meninggal dunia dalam proses pencarian anaknya yang diculik.

Li mengembuskan napas terakhir pada 19 Agustus karena sakit kanker paru-paru yang menyebar ke tulang.

Sebulan sebelumnya, Li sempat mengunggah konten di Douyin (media sosial khusus China). Mengumumkan umurnya sudah tak lama lagi dan menulis kalimat perpisahan untuk putranya.

“Jiazhu, mama tidak akan melihatmu lagi. Aku minta maaf,” tulis Li di akun yang dibuat khusus untuk mencari si anak.

| Baca Juga : Sehari Sebelum Pernikahan, Calon Pengantin Pria Tewas Kecelakaan

Jiazhu yang berusia lima tahun dan temannya diculik saat bermain di lapangan dekat rumah pada 2015 lalu.

Saat anaknya menghilang, Li sedang berada jauh dari rumah karena bekerja di luar kota demi membiayai perawatan putri bungsu yang didiagnosis autisme.

Li menelpon suaminya, Liu Dongping untuk memastikan bahwa Jiazhu sudah memakan kue bulan. Betapa terkejutnya Liu saat mengetahui putranya tidak ada di lapangan. Sejak saat itu, mereka tak pernah lagi mengetahui keberadaannya.

Li dan Liu terus mencari Jiazhu. Berbagai usaha dilakukan mulai dari menyebarkan poster orang hilang ke seluruh penjuru China hingga mendaftarkan DNA ke polisi.

Liu Dongping dalam usaha mencari Jiazhu. Foto: Dok. Weibo

Liu Dongping dalam usaha mencari Jiazhu. Foto: Dok. Weibo

| Baca Juga : Rutin Makan Pisang, Nenek di Jepang Jadi Orang Tertua di Dunia

Sebagai informasi, pemerintah China memiliki sistem DNA anti-penculikan. Warga bisa mendaftarkan DNA mereka. Polisi akan mengumpulkan datanya dan mengumumkan apabila ada kecocokan antara pihak satu dengan lainnya.

Sayangnya, selama hampir 9 tahun ibu di China itu mencari, tidak ada hasil yang menunjukkan keberadaan Jiazhu.

Kehidupan Li Xuemei semakin rumit setelah dia dinyatakan menderita kanker paru-paru pada 2022. Dengan penuh pertimbangan, Li memilih menceraikan suaminya.

Itu dilakukan karena Li tidak ingin menjadi beban untuk pria yang dia cintai. Apalagi Liu juga harus merawat ayahnya yang lumpuh dan ibu yang memiliki masalah pendengaran.

| Baca Juga : Curhat Orangtua Dokter di India yang Diperkosa dan Dibunuh

Tapi begitulah kekuatan cinta. Meski statusnya bukan lagi suami, di tengah kesibukannya bekerja dan mengurus orang tua, Liu tak pernah meninggalkan mantan istrinya.

Liu terus berada di sisi Li. Mengambil tanggung jawab untuk membiayai sekolah khusus putri mereka sebanyak CNY 2.500 (Rp5 juta). Padahal gaji Liu sebagai pegawai supermarket hanya CNY 4.000 per bulan.

Kesetiaan terus ditunjukkan oleh Liu. Dia melanjutkan perjuangan untuk mencari Jiazhu. Mewujudkan keinginan terakhir Li Xuemei.(*)

Tags:

Leave a Reply