By: Naomi Nilawati
28 June 2025

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) resmi mengeluarkan rekomendasi klinis terbaru untuk vaksinasi Human Papillomavirus (HPV). Yakni, menargetkan wanita pra-nikah dan pascapersalinan atau ibu menyusui.

Rekomendasi itu disusun berdasarkan bukti ilmiah terkini dan bertujuan untuk memperkuat pencegahan primer kanker serviks, sebagai jenis kanker dengan kasus terbanyak ke tiga di Indonesia.

Berdasarkan data Globocan 2022, kanker serviks merupakan kanker terbanyak ke dua pada wanita Indonesia, dengan lebih dari 36.000 kasus baru dan lebih dari 20.000 kasus kematian. Lebih dari 95 persen kasus ini disebabkan infeksi HPV risiko tinggi.

“Wanita yang sudah aktif secara seksual sejak usia dini memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi Human Papillomavirus (HPV), virus penyebab utama kanker serviks,” ujar Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, Sp.OG, Subsp. Onk, Ketua Umum POGI dalam temu media di Jakarta, baru-baru ini.

| Baca Juga: YKI Jatim Tingkatkan Kesadaran untuk Deteksi Dini Kanker Serviks

Menurut Prof. Yudi, semakin dini seorang wanita melakukan hubungan seksual, semakin besar peluang virus HPV masuk ke dalam serviks (mulut rahim).

Virus ini ditularkan melalui kontak seksual dan bisa bertahan dalam tubuh tanpa gejala selama bertahun-tahun.

“Apalagi kalau sudah aktif seksual sebelum menikah, ini paling rentan. Virus masuk ke leher rahim dan bisa menyebabkan perubahan sel yang akhirnya menjadi kanker,” ungkapnya.

Data menunjukkan bahwa sekitar 84,6 persen perempuan yang diperiksa terinfeksi HPV, baik dari jenis risiko tinggi maupun rendah.

“Di Indonesia, tipe HPV risiko tinggi yang paling umum ditemukan adalah tipe 52, 16, 18, 58, yang sebagian besar ditularkan melalui aktivitas seksual,” kata Prof. Yudi.

| Baca Juga: Pentingnya Skrining dan Deteksi Dini Untuk Tekan Angka Kematian Penderita Kanker Paru

Selain perilaku seksual, kebiasaan merokok dan kurangnya kebersihan organ intim wanita juga menjadi faktor risiko tambahan.

Tags:

Leave a Reply