“Kematangan konsep itu bukan hanya penentuan jenis dessert yang akan diproduksi, misalnya makanan atau minuman, atau bahkan keduanya, melainkan hingga gaya budaya yang diusung, misalnya budaya Nusantara, Barat, Asia, dan lainnya,” jelas Arif.
| Baca Juga: Aksi Kocak Soimah Memasak Ini Otomatis Buatmu Terbahak
Kemudian yang juga harus diperhatikan adalah sasaran pasar yang dituju bukan saja berdasarkan kelas ekonomi, melainkan juga usia maupun jenis kelompok sosial. Misalnya, pasar kelas menengah keluarga tetap akan membutuhkan konsep yang berbeda dengan kelas menengah remaja atau kelas menengah pekerja muda.
Selain itu, saat memulai bisnis dessert ini harus cermat dalam memilih tenaga kerja, Arif menyarankan untuk mencari orang-orang yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan jenis usaha. Ini berarti, Anda bukan sekadar merekut chef bidang umum, melainkan khusus bidang pastry.
Hal terakhir yang tak kalah penting adalah mempertimbangkan lokasi toko. “Itu akan berkaitan dengan market. Kita jual kue modern tapi kita jual di daerah yang tidak mengikuti tren akan sulit,” papar Arif.
Arif juga mengingatkan bahwa seseorang yang membuat resep menu dessert sebaiknya menuliskan resepnya dengan detail dan jelas, karena alat pada masing-masing dapur terkadang tidak sama. Sehingga dengan resep yang rinci dan jelas, memudahkan membuat produk dessert dengan kualitas yang sama meski menggunakan alat yang berbeda. (*)
Tags:Bisnis Kuliner Kiat Memulai Bisnis Kuliner kuliner