By: Irfan Julyusman
28 May 2024

Bencana longsor di Papua Nugini meninggalkan duka yang begitu mendalam bagi warga Provinsi Enga, atau bahkan dunia. Bencana itu menelan ribuan korban jiwa.

“Ada 18 anggota keluarga saya yang terkubur di bawah puing-puing dan tanah tempat saya berdiri, dan masih banyak lagi anggota keluarga di desa yang tidak dapat saya hitung,” kata warga Evit Kambu seperti dikutip dari Reuters.

“Tetapi saya tidak dapat mengambil mayatnya jadi saya berdiri di sini tanpa daya,” lanjutnya. 

Bencana longsor yang menelan ribuan orang tersebut terasa begitu pilu, dapat terbayang suasana ketika terjadinya longsor besar itu di jam 03.00 dini hari ketika sebagian orang sudah tertidur pulas.

| Baca Juga: Papua Nugini Longsor, 2.000 Orang Terkubur Hidup-hidup

Ibu yang telah tertidur dengan anaknya, seorang ayah yang sedang berjaga, bisa jadi bayangan untuk menggambarkan suasana tersebut.

Menteri Pertahanan Billy Joseph mengatakan 4.000 orang tinggal di enam desa terpencil di daerah Maip-Mulitaka di provinsi Enga, tempat tanah longsor terjadi pada Jumat dini hari ketika sebagian besar sedang tidur. 

Ratusan rumah terkubur di bawah puing yang tingginya hampir setara dengan dua lantai sebuah bangunan. Teriakan-teriakan terdengar dari bawah bumi oleh tim penyelamat.

Peristiwa ini sangatlah meninggalkan luka mendalam untuk masyarakat dan bahkan dunia yang melihat peristiwa kemanusiaan ini. Banyak orang juga yang masih tidak percaya, orang yang benar-benar mereka cintai harus terperangkap di bawah timbunan longsor.

| Baca Juga: Australia Segera Kirim Bantuan Tanggapi Longsor Papua Nugini

Banyak orang masih tidak yakin apakah orang yang dicintai terperangkap karena sering kali warga desa pindah antara rumah teman dan kerabat, menurut Matthew Hewitt Tapus, seorang pendeta di ibu kota PNG Port Moresby yang desa kelahirannya dekat dengan bencana tersebut. 

Tags:

Leave a Reply