Sayangnya, perjuangan Hani untuk benar-benar sembuh masih belum selesai. Sembuh dari kanker tulang, luka operasi di sepanjang lengan atas tangan kanannya justru menyebabkan infeksi parah.
Operasi kembali dilakukan, tapi lagi-lagi infeksi terjadi lagi bahkan meski tulangnya telah diganti dengan tulang tiruan.
Dari situ, Hani meminta untuk tidak dipasang tulang saja sekalian. Baginya yang terpenting adalah dirinya sehat dan bisa mengurus anak, meski itu artinya tangan kanannya tidak bisa digunakan secara normal.
“Jadi kenapa saya harus mencari kesempurnaan, kalau dengan kondisi sekarang saja saya sudah ngerasa sempurna,” ucapnya.
| Baca Juga: William Black Eyed Peas, Musisi Terkenal yang Tak Punya Rumah
Serangkaian operasi dan pengobatan yang harus dilakukan Hani selama lebih dari tiga tahun lamanya itu tentu menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Dia mengaku selalu bersyukur karena saat dibutuhkan, rezeki selalu datang.
“Salah satu teman inisiatif buat galang dana supaya cepat operasi. Alhamdulillah dalam sehari sudah terkumpul sekitar Rp 50 juta. Dalam tiga hari terkumpul Rp 140 juta,” ceritanya.
Sejak awal, Hani tidak memandang kanker tulang ini sebagai sebuah musibah. Justru dia merasa “didewasakan dan merasakan kebaikan dari mana-mana”.
Namun bukan berarti Hani bisa tenang sejak pertama kali mendapat vonis kanker tulang, apalagi sebelumnya dia hanyalah wanita biasa yang sehat dan memiliki tangan yang normal.
“Saya pernah ada di titik, selama tiga hari sampai tidak bisa tidur karena merasa sangat sakit,” ceritanya. “Saya sampai bilang, ‘Ya Allah, kalau misalnya waktu saya sudah selesai, saya ikhlas. Saya sudah gak kuat lagi’.”
Untungnya wanita tersebut memiliki suami yang sangat suportif. Dia selalu mendampingi istrinya bahkan di saat terendahnya. Dia pula yang mengingatkan wanita itu dengan anak yang merupakan hasil usahanya setelah keguguran tiga kali.
“Lebih sayang lagi, lebih berarti keberadaan anak bagi saya. Ya itu, semangat hidup saya: anak dan suami saya. Apalagi dia (suami) sudah banyak berbuat baik pada saya,” ungkapnya. (*)
Tags:Denny Sumargo Hani Hanafiah kanker tulang Kecelakaan Motor perjuangan ibu Perjuangan Melawan Kanker Podcast Denny Sumargo Youtube Denny Sumargo