NYATA MEDIA — Di balik setiap aroma, tersimpan kenangan. Sebuah wangi bisa membawa kita pada momen tertentu—tentang seseorang, tentang perasaan, atau bahkan tentang diri sendiri. Mungkin itulah mengapa Bath & Body Works, selama 35 tahun terakhir, begitu dicintai di seluruh dunia. Ia bukan sekadar brand, tetapi perpanjangan dari pengalaman, dari emosi yang paling pribadi.
Tahun ini menjadi istimewa bagi Bath & Body Works. Tak hanya merayakan perjalanan 35 tahun di dunia, tetapi juga satu dekade kehadirannya di Indonesia.
Perayaan itu dihadirkan dalam bentuk pengalaman imersif bertajuk Rayakan Indonesia by Bath & Body Works, yang berlangsung di Grand Indonesia, Main Atrium, East Mall, pada 14–26 Oktober 2025.
Langkah pertama di area pameran seolah membawa pengunjung memasuki dunia lain. Instalasi interaktif, visual yang memanjakan mata, dan aroma yang menenangkan berpadu menjadi satu kesatuan pengalaman yang lembut dan menggugah.
| Baca Juga: Anti-Seram, 4 Ide Kostum Halloween Bertema Kartun untuk Keluarga
Di antara berbagai koleksi yang ditampilkan, satu aroma menjadi sorotan utama—Gingham. Dengan kemasan kotak biru-putih khasnya dan paduan blue freesia, sweet clementine, serta soft violet petals, Gingham menghadirkan kesegaran yang ringan, sekaligus sentuhan nostalgia. Wangi ini seperti musim semi dalam botol; sederhana, ceria, dan menenangkan.
Selain Gingham, hadir pula koleksi lain yang tak kalah memikat: Into The Night, A Thousand Wishes, Sweetest Song, Champagne Toast, hingga Colour Run, lini lilin terbaru yang penuh warna.
“Setiap langkah perjalanan kami terinspirasi oleh para pecinta wewangian Bath & Body Works, dan kami tidak sabar untuk terus menciptakan aroma serta pengalaman baru yang membawa kebahagiaan di setiap momen mereka,” ujar Matthew Gregg, General Manager Bath & Body Works Asia Pacific.
Vidi Aldiano: Tentang Merawat Diri dan Mencintai Keseharian
Di tengah suasana penuh keharuman itu, hadir sosok yang tak asing di dunia musik Indonesia, Vidi Aldiano. Suaranya lembut, senyumnya ramah, dan pandangannya jujur ketika berbicara tentang hal yang mungkin jarang disentuh laki-laki: perawatan diri.
“Bagi cowok, perawatan tuh yang penting bersih aja sih. You better make sure that you take a shower. Aku juga pasti skincare dan body lotion, karena kulit aku agak kering,” katanya dengan nada santai.
| Baca Juga: Ratu Sirikit, Ibunda Raja Thailand Meninggal Dunia di Usia 93
Vidi percaya, rutinitas kecil seperti menggunakan body lotion bukan tentang tampil sempurna, tetapi tentang merasa nyaman dengan diri sendiri.
“Aku paling sering pakai dan dipakein sama istri tuh body lotion. Bahannya harus yang melembapkan banget karena kulitku kering,” tambahnya dengan tawa ringan.
Pernyataan sederhana itu terasa tulus, dan mungkin mewakili perubahan cara pandang banyak laki-laki terhadap self-care. Tak lagi dianggap hal yang “feminin”, melainkan bentuk kepedulian terhadap diri, bagaimana tubuh dirawat, bagaimana pikiran dijaga.
Menurut WebMD, kulit pria justru lebih mudah berminyak dan rentan terhadap iritasi akibat aktivitas tinggi serta paparan polusi. Maka, rutinitas perawatan bukanlah bentuk kemewahan, melainkan kebutuhan.
| Baca Juga: Selena Gomez Rilis Music Video ‘In The Dark’ untuk OST Serial ‘Nobody Wants This S2’
Aroma dan Ketenangan: Ritual Kecil yang Bermakna
Lebih dari sekadar wewangian, bagi Vidi aroma memiliki makna emosional yang dalam.
“Di rumah aku tuh lilin itu esensi utama. Biar zen, biar wanginya enak. Aku paling suka white garden candle,” ungkapnya.
Menurut penelitian yang dikutip dari Psychology Today, aroma yang menyenangkan dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan hormon bahagia. Mungkin karena itulah, bagi sebagian orang, menyalakan lilin beraroma lembut di akhir hari menjadi ritual sederhana untuk kembali menenangkan diri.
| Baca Juga: Adu Gaya Davina Karamoy dan Nicole Parham, Pemeran Rani di ‘Ipar adalah Maut’
Dalam kesibukan yang terus berputar, momen kecil seperti itu menjadi ruang untuk bernapas. Wangi yang lembut, cahaya lilin yang temaram, dan keheningan yang sesaat terasa cukup untuk mengingatkan kita: bahwa kebahagiaan sering kali hadir dalam bentuk paling sederhana.
Lebih dari Sekadar Perayaan
Ulang tahun ke-35 Bath & Body Works bukan hanya tentang perjalanan sebuah merek, tetapi tentang hubungan antara manusia dan aroma—tentang bagaimana wangi bisa menghidupkan kembali perasaan, dan bagaimana perawatan diri menjadi bahasa baru untuk mencintai diri sendiri.
Seperti yang diungkapkan Matthew Gregg, Bath & Body Works berkomitmen untuk “membuat dunia lebih cerah dan bahagia, satu wewangian pada satu waktu.”
Dan mungkin, seperti Vidi Aldiano yang menemukan ketenangan lewat aroma dan rutinitas perawatan tubuhnya, kita pun bisa belajar hal yang sama: bahwa merawat diri bukan sekadar rutinitas harian, melainkan bentuk penghargaan, kepada tubuh, kepada waktu, dan kepada hidup itu sendiri. (*)
Tags:Bath & Body Works Vidi Aldiano