Michelle mengakui pengalamannya menjalin hubungan beda agama di dunia nyata sangat membantu dirinya dalam mendalami karakter Maria.
“Film ini jadi perpanjangan tangan buat aku. Aku bisa menuangkan rasa-rasa yang selama ini aku alami, kesulitan-kesulitan yang aku sendiri hadapi. Jadi aku merasa sangat relate, bahkan flashback banget,” ungkap Michelle.
Namun, Michelle juga mengakui bahwa hubungannya kala itu akhirnya kandas.
“Akhirnya, ya hari itu juga selesai. Karena kami sama-sama percaya bahwa yang bisa menyelamatkan pernikahan nantinya adalah agama itu sendiri. Kalau pondasinya berbeda dan enggak ada kesepahaman, ya akan sulit. Jadi ya sudah,” tambahnya.
| Baca Juga: Spoiler Ending Drakor ‘Bon Appetit, Your Majesty’ Versi Novel Asli
Sementara bagi Giorgino, film ini menjadi ruang untuk menuangkan pengalaman pribadinya.
“Aku sudah sering pacaran beda agama, jadi bisa dibilang aku enggak perlu terlalu dalam riset. Semua rasanya sudah pernah aku jalani, tinggal dituangkan saja,” kata kekasih aktris Yasmin Napper ini.
Dalam film, banyak adegan berat yang harus dijalani Michelle. Bahkan Giorgino mengakui rekannya itu lebih terbebani secara emosional.
“Kalau aku enggak terlalu banyak scene berat, tapi Michelle banyak banget adegan yang menguras emosi. Jadi aku lihat dia lebih harus bawa perasaan pribadinya ke dalam film,” kata Giorgino.
| Baca Juga: Intip Keindahan Dalian, Kota di China yang ‘Dihina’ di Drakor Tempest
Michelle pun tak menampik hal itu. Selama syuting ia merasa banyak adegan yang terlihat berat. Tapi justru ia menikmatinya, karena sudah pernah mengalami.
“Tinggal mengingat-ingat aja. Jadi lebih mudah untuk membangun emosinya,” jelasnya sambil tersenyum. (*)
Tags:Giorgino Abraham Jangan Panggil Mama Kafir Michelle Ziudith