By: Naomi Nilawati
26 June 2025

2. Sembelit
Sembelit ditandai dengan frekuensi BAB yang jarang dan feses yang keras. Kadang anak sampai menangis saat BAB atau bahkan mengompol karena menahan buang air.

“Kalau anak sampai suka mojok, menyilangkan kaki, atau keluar kotorannya di celana, itu tanda sembelit berat,” ungkap dr. Himawan.

Jangan hanya andalkan pepaya. Evaluasi menyeluruh oleh dokter sangat disarankan agar tidak terjadi komplikasi seperti sakit perut berulang, nafsu makan menurun, atau sulit naik berat badan.

3. Sakit Perut
Memang umum terjadi, tapi jangan sepelekan jika disertai muntah berwarna hijau, nyeri hebat, demam, atau berat badan menurun.

“Sakit perut yang bahaya terjadi di sebelah kanan. Kalau kanan atas atau bawah, bisa jadi gejala usus buntu,” kata dr. Himawan.

| Baca Juga: Daging Kambing Picu Kanker Prostat, Benarkah?

4. Muntah dan Gumoh
Muntah berbeda dengan gumoh. Gumoh terjadi tanpa dorongan, biasanya setelah menyusu. Sedangkan muntah disertai dorongan kuat dan refleks tubuh.

“Kalau muntahnya banyak dan anak tidak bisa minum, ini berbahaya karena bisa cepat dehidrasi,” jelasnya.

Muntah bisa disebabkan infeksi saluran cerna atau masalah seperti GERD. Penting bagi orang tua untuk membedakan apakah anak hanya gumoh atau sedang mengalami muntah serius.

Waspadai Gejala Sejak Dini

Gejala gangguan cerna biasanya muncul 1–3 hari sejak anak terpapar. Tanda-tanda seperti lemas, muntah, atau diare bisa menjadi sinyal tubuh anak sedang tak baik-baik saja.

“Anak-anak yang terkena gangguan pencernaan bisa terlihat dari fisiknya. Jika tidak segera ditangani, bisa menghambat pertumbuhan mereka,” ucap dr. Himawan.

Tags:

Leave a Reply