Di negeri Paman Sam itu, Rosita pernah bekerja sebagai kasir di restoran cepat saji selama tiga bulan.
”Mungkin seandainya dulu diterima jadi wartawan mungkin akan jadi wartawan. Karena pekerjaan jadi wartawan itu adalah pekerjaan yang paling berkesan dan menyenangkan. Sedangkan ketika saya coba melamar kerja jadi wartawan, mereka cari yang sudah pernah jadi wartawan di Amerika sedangkan saya belum ada pengalaman. Sampai akhirnya saya kerja jadi kasir. Kalau nggak ada pelanggan, saya harus bersih-bersih meja, toilet. Di situ saya nangis,” kenangnya.
Pengalaman pahit itu kemudian ia ceritakan pada sang suami. ”Suami bilang ’Kenapa kamu nggak gabung ke army aja? Mereka nggak bakal tanya ada pengalaman kerja atau belum. Kebetulan suami dulu juga di Angkatan Darat AS,” ujarnya.

Letkol Rosita. (Foto: Dok. Pri)
Dengan berbekal tinggi badan 149 sentimeter, Rosita mencoba tes masuk militer AS. Namun jalan yang ditempuh tentu tidak mudah. Pada ujian pertama Rosita gagal karena mendapat nilai 29 dari 31 syarat lulus. Kegagalan itu tidak membuatnya menyerah. Masa tunggu remedial selama 30 hari pun dimanfaatkannya untuk belajar.
”Kalau untuk tinggi badan dibawah 148 sentimeter harus ada surat khusus. Ujian berikutnya saya lulus. Setelah itu ada ujian fisik, diperiksa badan dan ternyata saya memenuhi syarat bergabung dengan angkatan,” ucapnya.
Kisah selengkapnya baca di Tabloid Nyata Cetak edisi 2796, minggu ke IV, Februari 2025.
Tags:Angkatan Darat Letkol Rosita Tentara AS Tentara Letkol US Reserve Army Wanita Indonesia Jadi Tentara AS