NYATA MEDIA — Setelah 11 hari tayang di bioskop, film ‘Sampai Titik Terakhirmu’ resmi menembus 1.064.347 penonton di seluruh Indonesia.
Kisah cinta Albi dan mendiang Shella, yang pernah mengharukan jagat maya, kini dihidupkan kembali lewat sentuhan emosional sutradara Dinna Jasanti.
Di balik setiap adegan penuh air mata, terdapat kerja keras Arbani Yasiz sebagai Albi dan Mawar de Jongh sebagai Shella yang menjadi tokoh sentral film produksi oleh LYTO Pictures.
Dalam film ini, Arbani Yasiz tak sekadar meniru ekspresi dan gaya bicara Albi. Ia ditantang untuk menghadirkan kehangatan, kecanggungan manis, humor spontan yang selama ini membuat Albi dicintai banyak orang.
Untuk mencapai itu, Arbani memilih jalan yang lebih personal yaitu menghabiskan banyak waktu dengan Albi asli selama proses pra-produksi hingga syuting.
| Baca Juga: Siap Bikin Penonton Menangis, Ini Fakta Menarik Film ‘Sampai Titik Terakhirmu’
“Dari obrolan panjang, pertemuan intens, hingga momen-momen spontan di lokasi, akhirnya kami membangun hubungan yang kini bahkan terasa seperti keluarga,” jelas Arbani dalam keterangannya yang diterima Nyata, Selasa (25/11/2025).
“Jadi aku nggak mau cuma sekadar mirip. Aku ingin benar-benar memahami kenapa Albi bisa setulus itu,” sambung Arbani.
Kedekatan mereka membuat proses syuting menjadi lebih hidup. Arbani bahkan menggunakan jaket pribadi milik Albi, sebuah barang penuh kenangan yang diberikan langsung oleh Albi agar Arbani bisa benar-benar merasa menjadi dirinya di layar.
Berbanding terbalik dengan Albi yang lembut dan pemalu, Shella dikenal sebagai sosok ceria, ramah, dan kuat menghadapi apa pun, bahkan ketika kesehatannya terus menurun.
Bagi Mawar, memerankan Shella bukan sekadar tugas akting, tetapi sebuah kehormatan. Mawar mendalami karakter Shella lewat berbagai cara. Kekasih aktor Bryan Domani ini mengucapkan terima kasih atas apresiasi penonton karena kerja kerasnya memerankan Shella tak sia sia.
Mawar membongkar caranya memerankan Shella. Seperti menonton ratusan video unggahan Shella di TikTok, termasuk rekaman pribadi yang tidak pernah dipublikasikan.
“Dari situ aku belajar kalau Shella nggak pernah kehilangan senyum, bahkan ketika dia tahu sakitnya makin berat,” ungkap Mawar.
Tak berhenti di situ, Mawar juga menjalin komunikasi erat dengan keluarga Shella untuk memastikan setiap gerak tubuh, cara berbicara, hingga energi yang ia tampilkan terasa autentik.
| Baca Juga: Terungkap, Penampilan Desta Sebagai Dono di Film ‘Warkop DKI Reborn’
Guna memasuki kondisi fisik Shella di masa-masa terakhirnya, Mawar rela menurunkan berat badan hingga tujuh kilogram. Ia bahkan berkonsultasi langsung dengan dokter yang mendampingi produksi film.
“Aku selalu tanya, ‘pada tahap ini bagian mana yang berasa sakit?’ Supaya aku bisa memerankan Shella serealistis mungkin,” tambahnya.
Cinta yang Tak Pernah Usai
Meski kisah cinta Albi dan Shella telah berakhir di dunia nyata, film ini menjadi ruang bagi kenangan itu untuk terus hidup. Berkat dedikasi Arbani dan Mawar, cinta mereka kembali dirayakan oleh jutaan penonton.
Sebagai sosok asli di balik kisah yang menginspirasi jutaan orang, Albi Dwizky turut menyampaikan apresiasinya.
“Aku benar-benar berterima kasih karena cerita kami bisa menginspirasi banyak orang. Lewat film ini, aku bisa kembali ke kenangan bersama Shella kapan pun aku mau. Rasanya luar biasa melihat banyak orang ikut merayakan cinta kami,” ungkap Albi. (*nes)
Tags:Arbani yasiz Mawar de Jongh Sampai Titik Terakhirmu
