By: Padnya
25 November 2025

NYATA MEDIA — Usia I Made Satria Dharma Wishnu memang baru 11 tahun. Namun kepeduliannya terhadap lingkungan patut diacungi jempol. Siswa kelas 6 SDN Ketabang 1 Surabaya itu berhasil olah sampah organik menjadi pupuk kompos berkualitas tinggi.

Bocah yang akrab disapa Wishnu itu memulai kegiatan mengumpulkan sampah sejak Februari 2025. Kala itu, dia ikut ajang Pangeran dan Putri (PangPut) Lingkungan Hidup 2025.

Dalam ajang itu setiap peserta diwajibkan membuat proyek lingkungan. Tidak disangka, hingga kini Wishnu sudah mengolah 20 ton sampah organik menjadi 5 ton pupuk kompos.

”Awalnya saya prihatin ketika melihat banyaknya bunga sembahyang yang terbuang sia-sia di sekitar pura. Padahal itu kalau diolah kembali bisa menjadi barang yang bernilai jual,” kata Wishnu saat ditemui Nyata di pusat pengolahan sampah organik miliknya di Jalan Memet Sastrawirya, Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, Surabaya, Jumat (21/11) lalu.

| Baca Juga: Anggi Wahyuda, Pendaki Satu Kaki yang Meraih Penghargaan FFI 2025

Dari keprihatinan itulah, Wishnu mulai mengumpulkan bunga kenanga kering di sekitar Pura Kenjeran, berlanjut ke sampah rumah tangga. Seiring waktu, dia memperluas wilayah berburu sampah hingga ke Pasar Keputran Surabaya.

Setiap minggu, Wishnu mampu mengumpulkan hingga 1.000 kilogram sampah organik berupa sisa sayur, sampah dapur dan daun kering.

”Saya mengambil sampah sebelum berangkat sekolah. Sampah-sampahnya diangkut pakai mobil bak terbuka. Dibantu sama mama dan para guru,” ujarnya.

Wishnu dan sang ayah tengah memanen kompos. (Dok. Pri)

Wishnu dan sang ayah tengah memanen kompos. (Dok. Pri)

Limbah sampah organik yang terkumpul kemudian dibawa ke Rumah Induk Mosaik, pusat pengolahan sampah organik milik Wishnu dan keluarga. Sampah-sampah itu langsung dimasukkan ke dalam sumur resapan berukuran lima meter dengan kedalaman satu meter.

| Baca Juga: Runner Up Miss Universe 2025, Olivia Yace Mengundurkan Diri

Sampah hijau kemudian dicampur dengan sampah kering atau sekam. Lalu ditambahkan dengan cairan EM 4 agar tidak berbau busuk. Limbah kemudian dibiarkan selama dua bulan hingga menjadi kompos.

Tags:

Leave a Reply