By: Farah Yumna
25 October 2024

Mereka mengatakan bahwa itu bukan laporan yang ditulis oleh perusahaan, melainkan kumpulan komentar publik.

“Konten (arahan dan isu industri) hanya dibagikan dengan sebagian kecil staf internal untuk referensi dan hanya mencerminkan reaksi dari platform media sosial dan komunitas daring kata demi kata, dan bukan merupakan sikap resmi HYBE,” jelas perusahaan.

“Bagian-bagian yang provokatif dari laporan tersebut dipilih secara cermat dan dibocorkan secara eksternal agar tampak seolah-olah HYBE telah mengkritik artis lain dalam dokumen kami. Kami akan memastikan bahwa siapa pun yang melakukan aktivitas ini bertanggung jawab penuh,” lanjutnya.

HYBE juga menekankan bahwa terdapat ulasan-ulasan positif yang ada di dalam dokumen tersebut. Namun, publik hanya menyoroti bagian yang buruk.

| Baca Juga : Kim Soo Mi, Aktris Senior Korea Selatan Meninggal Dunia

Tak hanya itu, HYBE juga dituding melakukan tindak kecurangan dalam meningkatkan jumlah penjualan album artis mereka.

Dalam dokumen terlampir data yang menunjukkan bahwa perusahaan menjual album dengan ketentuan ‘bisa dikembalikan’.

Dalam artian, perusahaan (diwakili oleh pihak lain) bisa membeli album di minggu pertama untuk mencapai rekor penjualan yang dinginkan. Diperkirakan ada 70.000 hingga 200.000 angka yang tambahan penjualan album yang tertera.

Nantinya, album-album tersebut bisa dikembalikan lagi setelah tujuan mereka tercapai. (*)

Tags:

Leave a Reply