By: Farah Yumna
25 August 2025

Pernah mendengar istilah fatherless? Kata itu mungkin tidak asing lagi di telinga kalian. Sebab fenomena ‘absennya peran ayah’ itu memang banyak terjadi di Indonesia.

Data UNICEF pada 2021 mencatat, sekitar 20,9 persen anak Indonesia kehilangan peran dan kehadiran ayah dalam keseharian mereka.

Sementara laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam periode yang sama, menyatakan hanya 37,17 persen anak usia 0-5 tahun yang diasuh secara penuh oleh kedua orangtua.

Fatherless sendiri adalah sebuah istilah yang merujuk pada kondisi anak-anak yang tumbuh dan berkembang tanpa sosok ayah.

| Baca Juga: 5 Zodiak yang Paling Suka Silent Treatment Saat Hadapi Masalah

Bukan selalu tentang fisik si ayah yang tidak ada, seperti meninggal atau pisah rumah. Bisa juga sosok ayah itu ada, tetapi tidak terlibat aktif dalam pengasuhan anak. Atau lebih mudahnya, ayah hadir secara fisik, tapi tidak secara psikologis.

Lantas, seberapa penting peran ayah bagi tumbuh kembang anak?

Dr. Nur Ainy Fardana N., M.Si, dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) menjelaskan bahwa peran ayah dalam perkembangan anak tidak bisa digantikan.

“Peran ayah itu tidak bisa tergantikan oleh peran ibu. Ada kondisi-kondisi yang memang itu khas dilakukan oleh ayah. Kehadiran ayah memberikan ketenangan emosional. Selama ini, peran ibu memang lebih dominan, namun keterlibatan ayah memiliki makna tersendiri yang tidak kalah pentingnya,” katanya.

| Baca Juga: Nikita Willy Terapkan Sleep Training pada Anak, Ini Tips dan Manfaatnya!

Hal serupa juga disampaikan oleh psikolog anak dan remaja, Melissa Magdalena. Dia menyampaikan bahwa anak sangat membutuhkan kehadiran orangtua, ayah dan ibu, dalam tumbuh kembangnya.

“Berdasarkan penelitian, ayah yang responsif membuat anak jadi lebih percaya diri. Lalu juga, memiliki keterampilan sosial yang lebih baik. Serta secara akademik lebih baik,” tuturnya, dikutip dari YouTube Hello Bunda.

Tags:

Leave a Reply