By: Alva Reza
25 June 2024

Presiden Jokowi menyoal masalah perizinan event di Indonesia yang menurutnya masih ruwet. Dia mencontohkan negara tetangga seperti Singapura dan Thailand, yang bisa mendatangkan banyak konser-konser bintang dari mancanegara.

Jokowi menyinggung hal tersebut saat dirinya menghadiri Peresmian Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event di Jakarta, Senin (24/6). Menurut Jokowi, minimnya penyelenggaraan konser internasional di Indonesia disebabkan oleh perizinan yang terkesan dipersulit.

Minimnya pertunjukan konser internasional di Indonesia itu, pada gilirannya membuat orang Indonesia berbondong-bondong untuk menghadiri pertunjukan ke luar negeri.

Jokowi bahkan menduga, jika konser-konser yang digelar di Negara tetangga seperti Thailand dan Singapura mayoritas penontonnya adalah warga Indonesia. Hal tersebut pun disayangkan Jokowi, sebab telah membuat uang Indonesia keluar ke Singapura.

| BACA JUGA : Kaesang Gelar Acara Ulang Tahun Presiden Jokowi, Intip Keseruannya

“Apa yang terjadi kalau kita berbondong-bondong nontonnya ke Singapura? Itu ada yang namanya capital outflow. Aliran uang dari Indonesia menuju ke Singapura,” ucap Jokowi.

“Kita kehilangan. Kehilangan uang bukan hanya untuk beli tiket, tetapi kehilangan uang Indonesia untuk bayar hotel, makan, untuk trasportasi,” urainya.

Jokowi juga menyinggung ketidakmampuan Indonesia dalam mendatangkan artis sebesar Taylor Swift. Menurutnya, Hal tersebut disebabkan oleh perizinan kita yang lambat, sehingga Indonesia kalah cepat dengan Singapura dari segi urusan perizinan event, kemudahan akses, hingga pelayanan dalam mendatangkan artis-artis internasional.

“Kita tahu, yang baru saja diselenggarakan Taylor Swift di Singapura pada Maret lalu. Diselenggarakan enam hari di Singapura dan Singapura adalah satu-satunya Negara ASEAN yang menyelenggarakan itu,” ucap Jokowi.

| BACA JUGA : 5 Momen Unik di Konser Coldplay Jakarta

Dirinya juga membandingkan konser Coldplay yang digelar di Indonesia dengan Negara tetangga, seperti Singapura dan Thailand. Presiden ke-7 Indonesia itu menyayangkan konser pelantun Yellow itu hanya digelar sehari saja di Indonesia. Berbeda dengan Singapura dan Thailand yang mampu menggelar konser Chris Martin CS selama berhari-hari.

Hal itu juga menurut Jokowi tidak lepas dari ruwetnya aturan perizinan di Indonesia. Jokowi yakin, jika setengah dari ratusan ribu penonton yang hadir di Negara-negara tersebut merupakan orang Indonesia.

“Saya pastikan lebih dari separuh (penonton yang hadir) dari Indonesia, karena di sini tiketnya baru 20 menit saja sudah habis (terjual), tetapi mau nambah tidak bisa. Kenapa? Saya tanya ke penyelenggara, karena memang urusan perizinan kita ruwet,” ujar Jokowi.

| BACA JUGA : Deretan Fakta Unik Chris Martin Vokalis Coldplay yang Jarang Fans Tahu

Padalah, Jokowi menambahkan, kualitas suara sound system konser Coldplay di GBK dipuji lebih bagus dari konser di luar negeri. Untuk hal tersebut, Jokowi pun memberikan apresiasinya.

“Tetapi hanya dapat sehari (konser Coldplay di Indonesia). Inilah yang harus kita selesaikan (persoalannya),” sebut Jokowi. (*)

Tags:

Leave a Reply