“Bakteri dari gusi yang terinfeksi bisa masuk ke aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit sistemik seperti jantung, stroke, diabetes, hingga komplikasi kehamilan,” jelas Prof. Suryono.
Yang mengejutkan, infeksi gusi ternyata bisa menyebar ke organ tubuh lain melalui aliran darah. Peradangan kronis dari gusi bisa memicu pelepasan zat-zat inflamasi yang berdampak luas pada kesehatan.
“Kesehatan gusi ternyata berdampak ke jantung, paru-paru, bahkan kehamilan. Ini bahaya tersembunyi yang banyak tidak disadari masyarakat,” ujar Prof. Suryono.
Sementara pada ibu hamil, infeksi gusi yang tidak ditangani bisa menyebabkan kelahiran prematur atau bayi dengan berat lahir rendah. Maka penting untuk memperhatikan kebersihan mulut sejak awal kehamilan.
| Baca Juga: Gagal Mediasi dengan Agensi, CBX Absen dari Comeback EXO?
Kebiasaan Buruk yang Menyebabkan Masalah Gusi
Masyarakat Indonesia umumnya belum sadar pentingnya merawat gusi. Banyak yang hanya fokus pada gigi yang tampak di permukaan. Padahal, peradangan bisa tersembunyi di balik gusi.
“Kadang giginya terlihat sehat, tapi sakit terus. Ternyata yang bermasalah gusinya, bukan giginya,” jelas drg. Usman.
Selain itu, plak gigi yang dibiarkan hanya tiga hari saja bisa menyebabkan perubahan warna pada gusi yang mengarah pada radang. Jika terus berkembang, dapat menyebabkan gigi goyang dan akhirnya lepas.
| Baca Juga: Ed Sheeran Beli Rumah Pertanian Rp19 M, Bakal Dijadikan Studio Musik
Siapa yang Rentan Terkena Penyakit Gusi?
Menurut Prof. Suryono, beberapa kelompok rentan terkena penyakit gusi adalah: (1)Orang dengan luka di mulut
Penderita penyakit autoimun, (2) pekerja kantoran yang sibuk dan sering lupa menyikat gigi setelah makan
Ibu hamil, dan (3) penderita diabetes serta penyakit sistemik lainnya.
Gigi kesehatan mulut Penyakit Gusi