Wakil Presiden sekaligus sekaligus kandidat calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris berhasil mengungguli Donald Trump dalam jajak pendapat menjelang Pilpres AS 2024.

Berdasarkan survei yang dilakukan Reuters/Ipsos, Kamala Harris unggul dua poin dibandingkan Donald Trump. Harris mendapat dukungan 44 persen secara nasional, sedangkan Trump memperoleh 42 persen.

| Baca Juga : Joe Biden Batal Nyapres, Kamala Harris Berpeluang Cetak Sejarah Kepemimpinan AS

Selisih tersebut sebanding dengan defisit dua poin yang didapat Joe Biden terhadap Trump, dalam jajak pendapat sebelumnya. 

Reuters/Ipsos melaporkan, jajak pendapat terbaru melibatkan 1.241 orang dewasa di seluruh bagian negara Amerika Serikat sebagai responden, termasuk 1.018 pemilih terdaftar, dan dilakukan secara daring.

Selasa (23/7) waktu setempat, Kamala Harris melakukan kampanye perdananya di Milwaukee, setelah Biden memutuskan untuk mundur sebagai calon Presiden AS pada Minggu (21/7). Dalam kampanyenya, Harris menyinggung sederet isu yang tidak mampu diatasi oleh Trump.

Beberapa isu yang ia angkat seperti hak aborsi, serikat pekerja, hingga kasus kekerasan bersenjata. Kamala Harris menegaskan, jika terpilih sebagai presiden maka dia akan memperluas akses terhadap aborsi, memudahkan pekerja bergabung dengan serikat pekerja, dan mengatasi masalah kekerasan bersenjata di Amerika Serikat.

| Baca Juga : Penulis The Simpsons Bangga Prediksi Kamala Harris Terjadi

Isu tersebut menjadi prioritas yang tak dibawa Trump dalam kampanyenya. “Donald Trump ingin membawa kemunduran bagi negara kita,” kata Harris kepada ribuan orang di West Allis Central High School di pinggiran Milwaukee, Wisconsin, seperti dikutip Reuters.

“Apakah kita ingin hidup di negara yang penuh kebebasan, kasih sayang, dan supremasi hukum, atau negara yang penuh kekacauan, ketakutan, dan kebencian?” lanjutnya.

Kampanye Harris kemudian disambut suara riuh pendukungnya. Suasana tersebut berbeda dengan kampanye yang sebelumnya dilakukan Biden. Kampanye Harris sejauh ini telah mengumpulkan $100 juta (Rp1,6 triliun) sejak Minggu.

Kamala Harris telah mengantongi dukungan dari pejabat Demokrat, termasuk mantan ketua DPR Nancy Pelosi, pemimpin partai di Senat Chuck Schumer, dan pemimpin partai di DPR Hakeem Jeffries.

Naiknya elektabilitas Harris, mengubah poros pemilu AS terutama terhadap Partai Demokrat. Sebelumnya, banyak yang menyayangkan pencapresan Biden karena dinilai terlalu tua untuk kembali menjabat.

Pilpres AS tahun ini berpotensi mengukir sejarah baru, mengingat Harris bisa menjadi presiden wanita pertama di Amerika Serikat dan berkulit hitam, serta memiliki keturunan Asia-Amerika.

| Baca Juga : Donald Trump Lolos Percobaan Pembunuhan, Telinganya Berdarah Kena Tembakan 

Partai Demokrat hingga kini belum mengumumkan calon presiden dan wakil presiden mereka secara resmi. Pengumuman capres dan cawapres bakal dilakukan dalam Konvensi Nasional partai pada 19 Agustus mendatang.

Sejauh ini, beberapa kandidat potensial untuk menjadi calon wakil presiden Harris diantaranya Gubernur Kentucky Andy Beshear, Menteri Transportasi Pete Buttigieg, Gubernur Carolina Utara Roy Cooper, Senator Arizona Mark Kelly, Gubernur Illinois J.B. Pritzker, Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro, dan Gubernur Michigan. (*)

Tags:

Leave a Reply