By: Alva Reza
24 June 2024

Jaksa penuntut, Yves Bertossa, menuduh keluarga tersebut menghabiskan uang lebih banyak untuk anjing mereka ketimbang untuk para ART.

Dengan harta kekayaan yang ditaksir mencapai $47 miliar (sekitar Rp772 triliun lebih), Hinduja disebut hanya memberi upah para ART sebesar $363 (sekitar Rp5,9 juta) sebulan. Upah tersebut, menurut hakim, 90 persen lebih rendah dari tarif yang berlaku.

“Keempat terdakwa Hinduja mengetahui lemahnya posisi karyawan mereka dan mengetahui hukum di Swiss,” ucap hakim.

Pengacara keluarga Hinduja yang berdarah Swiss-India itu mengatakan, bahwa mereka akan mengajukan banding atas putusan pengadilan. Mereka berpendapat, bahwa ketiga karyawan tersebut menerima tunjangan yang cukup, tidak diisolasi dan bebas meninggalkan vila.

Pengacara Hinduja mengatakan pihaknya akan mengajukan banding. (Foto: RBC/Alamy)

Pengacara Hinduja mengatakan pihaknya akan mengajukan banding. (Foto: RBC/Alamy)

| BACA JUGA : Anak Dirantai Karena Tak Mengerjakan PR, Pria Ini Masuk Penjara

“Kami tidak berurusan dengan budak yang dianiaya,” kata pengacara Hinduja Nicolas Jeandin di pengadilan.

“Para staff (ART) berterima kasih kepada keluarga Hinduja karena telah menawarkan kehidupan yang lebih baik kepada mereka,” bantah pengacara Hinduja yang lain, Robert Assael.

Pengacara Ajay Hinduja, Yael Hayat, mengecam dakwaan yang ia anggap berlebihan tersebut. Pihaknya beralasan, bahwa persidangan tersebut seharusnya merupakan pertanyaan tentang keadilan dan bukan keadilan sosial.

Sementara itu, pengacara Namrata Hinduja, Romain Jordan, juga memohon pembebasan, mengklaim bahwa jaksa bertujuan untuk memberi contoh bagi keluarga tersebut. Dia berargumen, bahwa jaksa penuntut tidak menyebutkan pembayaran tambahan lain yang diberikan kepada para ART selain gaji tunai mereka.

| BACA JUGA : Dulu Bayi Prematur 499 Gram, Kini Jadi Perawat di Rumah Sakit…

“Tidak ada karyawan yang ditipu gajinya,” ujar Assael.

Tags:

Leave a Reply