By: Naomi Nilawati
23 August 2025

Kostum hijau tradisional Jawa yang dikenakannya pun menambah kesan megah. Empat selendang panjang menjuntai dari langit, membuat setiap gerakannya terasa dramatis, sekaligus sakral.

| Baca Juga: Yura Yunita Jalani Perawatan Medis Jelang Konser Bingah

Di panggung itu, Yura tak hanya melengkapi lagu ‘Mahadewi’ bersama Padi Reborn. Ia juga ikut membawakan “Syukur” ciptaan Husein Mutahar, serta lagu-lagu rakyat seperti ‘Injit-injit Semut’, ‘Pak Pung Pak Mustafe’, hingga karya miliknya ‘Inspirasi Diri’.

Aransemen orkestra megah yang dipimpin Avip Priatna, berpadu dengan energi Yura, berhasil menghadirkan suasana yang bukan hanya spektakuler, tapi juga menggetarkan hati.

Bagi Yura Yunita, tampil di ‘Sabang Merauke: Hikayat Nusantara 2025’ bukan cuma soal aksi panggung atau unjuk suara. Lebih dari itu, ia merasa punya tanggung jawab mempersembahkan kebanggaan budaya Indonesia ke mata dunia.

“Apa pun akan aku lakukan demi pertunjukan ini. Karena ini bukan hanya soal musik, tapi tentang siapa kita sebagai bangsa,” ujarnya penuh semangat.

Dan malam itu, Yura benar-benar menjelma simbol keanggunan sekaligus keberanian. Dari melayang di udara hingga menunggang naga, ia menghidupkan hikayat Nusantara dengan cara yang tak akan mudah dilupakan penonton. (*)

Tags:

Leave a Reply