Profesor Amri Amir saat membuat lukisan. Foto: Dok. Padnya/Nyata
Kemudian, jarum direbus selama 20 menit—langkah penting untuk memastikan jarum yang akan digunakan sebagai media lukis benar-benar steril dan aman. Amri dengan telaten menyusun jarum-jarum akupuntur satu per satu di atas kanvas, mengikuti pola yang sudah digambar.
| Baca Juga : Aksi Heroik Penyelamatan Penumpang Cilik dari Tragedi Kapal Terbakar KM Barcelona
Jarum yang elastis dibengkokkan agar tampak lebih alami dan memberikan dimensi pada lukisan. Untuk mempercantik tampilan, jarum-jarum itu diberi warna menggunakan cat semprot, serta menggunakan elemen tambahan seperti kapas, bunga plastik, atau rumput untuk menciptakan visual yang memukau dan hidup.
Semua pengerjaan itu dilakukan di Sanggar Sehat Senior, yang didirikannya pada tahun 2020. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu lukisan rata-rata adalah dua minggu, atau bisa lebih cepat seminggu jika dikerjakan dengan serius.
Salah satu lukisan profesor Amri. Foto: Dok. Padnya/Nyata
“Tingkat kesulitan dalam membuat lukisannya itu tergantung kerumitan gambar. Semakin rumit gambarnya maka jumlah jarum yang digunakan semakin banyak. Untuk lukisan dengan gambar seperti Rumah Gadang atau pura di Bali, saya bisa menggunakan hingga 500 jarum,” tuturnya.
| Baca Juga : Ilona Davina Krishnaputri, Remaja Jakarta Lestarikan Alat Musik Sasando
Melukis dengan jarum akupuntur ini dilakukan profesor di waktu luangnya, seperti setelah menangani pasien atau di akhir pekan.
Aksinya ini tidak hanya mengurangi limbah jarum akupuntur di lingkungan sekitar, tetapi juga sebagai sarana melepas penat. Karena itu, ia tidak memasang target untuk menyelesaikan lukisannya. Dia juga tidak menjual lukisannya.
Sebelum menggeluti dunia akupuntur, Amri Amir memiliki pengalaman yang cukup mentereng di bidang kesehatan. Lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) tahun 1978 dan melanjutkan studi S2 spesialis forensik di USU tahun 1978.
Ia sempat menjadi dokter forensik selama beberapa tahun. Lalu memilih beralih profesi spesialis akupuntur karena beberapa alasan.
Tags:Amri Amir Lukisan 3D Lukisan Limbah Jarum pilihan Prof. dr. Amri Amir Profesor Sumatera Utara