Terapi tidak berjalan seperti yang Padilla harapkan. Dia jadi sering menangis dan meratap pada ibu dan suaminya, mengatakan semua akan lebih baik jika dia mati pada saat itu.
Tidak hanya Padilla, ibunya juga mengaku sering menangis karena tidak tega melihat keadaan anaknya yang menyedihkan.
Setelah sebulan dirawat di sana, akhirnya Padilla dipindahkan ke Spaulding Rehabilitation Hospital untuk mendapatkan pengobatan dan terapi lain.
Tentunya, hal itu juga tidak mudah. Padilla mengaku sering merasa sakit saat harus menjalani terapi berjalan.
Hasil dari terapi berjalan Padilla mencapai puncaknya sekitar dua bulan lalu. Pada saat itulah akhirnya dia bisa berjalan tanpa bantuan orang lain dan tidak merasa sakit saat harus melangkah.
Sekarang, setahun setelah tersambar petir, keadaannya sudah lebih baik meski masih membutuhkan alat bantu jalan. Padilla secara resmi keluar dari rumah sakit pada 19 September lalu.
“Rasanya sungguh menakjubkan. Sebelum ini aku tidak pernah benar-benar memikirkan masa depanku,” ucapnya.
Setelah keluar dari rumah sakit, Padilla akan memulai hidup barunya di Connecticut. Dia ingin kembali bekerja seperti dulu. (*)
Tags:boston Kisah Rumah sakit Selamat dari Sambaran Petir terapi tersambar petir Wanita Tersambar Petir