“Melakukan BAB pada tempatnya, memakai alas kaki, memotong kuku. Jika ada gejala cacingan segera berobat ke puskesmas, dan untuk anak usia 1-12 tahun minum obat cacing yang diberikan petugas Puskesmas 2 kali setahun,” ujarnya.
Bahaya Cacing Gelang
Dilansir dari Mayo Clinic, WHO menyatakan ancaman askariasis atau infeksi cacing gelang pada manusia harus diwaspadai. Penyakit itu umum terjadi di negara-negara tropis dan subtropis dengan sanitasi buruk.
Anak usia 10 tahun ke bawah lebih rentan terkena infeksi tersebut. Sebab, belum terbiasa menjaga kebersihan tangan.
Perlu diketahui, telur cacing gelang biasanya masuk ke tubuh melalui, (1) Makanan atau air tercemar tinja. (2) Tanah yang digunakan sebagai pupuk. (3) Buah dan sayuran yang tidak dicuci atau dimasak dengan benar.
| Baca Juga: Mengenal Tren Jalan Kaki ala Jepang yang Lagi Digemari
Siklus hidup cacing gelang terjadi di dalam tubuh manusia. Prosesnya, telur masuk lewat mulut, menetas di usus. Larva menembus dinding usus, lalu ikut aliran darah menuju paru-paru.
Dari paru-paru, larva naik ke tenggorokan, batuk, lalu tertelan kembali. Kembali ke usus, larva tumbuh menjadi cacing dewasa dan menghasilkan telur.
Satu ekor betina bisa menghasilkan 200.000 telur per hari.
Gejala Terinfeksi Cacing Gelang
Gejala mirip penderita asma. Seperti batuk kering, sesak napas, dan wheezing atau mengi.
Jika jumlah cacing banyak, gejala di usus bisa muncul berupa:
Tags:Balita Cacing Gelang Jawa Barat pilihan Sukabumi