By: Naomi Nilawati
21 June 2025

“Penting bagi kreator untuk terus mendorong hadirnya genre yang beragam. Film ini menjadi kesempatan untuk menghadirkan kembali kisah remaja yang emosional, sekaligus memperkaya ragam genre dalam perfilman Indonesia,” ujar produser film Humba Dreams itu.

Mira mengatakan ‘Rangga & Cinta’ tetap mempertahankan latar waktu dan alur cerita seperti film aslinya. “Remake AADC ini akan memberikan treatment-treatment baru, termasuk pengembangan ide dari film aslinya,” kata Mira.

| Baca Juga: Anak Ferry Maryadi Jadi Pemeran Utama di ‘Rangga dan Cinta’

Ia memastikan puisi-puisi karya Rako Prijanto menjadi bagian penting dalam film ini, namun dengan tambahan kejutan. “Para pemain bernyanyi dalam film ini,” tuturnya.

Diakuinya, salah satu elemen penting yang kembali dihadirkan adalah nuansa musik. Sejak AADC pertama, musik menjadi bagian tak terpisahkan dari kekuatan naratif film.

Hal ini kembali diangkat dalam versi terbaru, untuk menghidupkan emosi sekaligus membangun koneksi dengan penonton muda.

Sebelum memulai produksi, Mira melakukan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan kalangan Gen Z. Hasilnya cukup mengejutkan, di mana sebagian besar responden sudah menonton AADC dan merasa dekat dengan kisah serta karakternya.

“Bahkan lagu ‘Bimbang’ yang dulu populer, masih dikenang dan digemarì oleh generasi sekarang. Ini menunjukkan bahwa AADC memiliki daya tarik lintas waktu yang masih relevan hari ini,” ungkap lulusan Institut Kesenian Jakarta yang dikenal sebagai produser bertangan dingin itu. (*)

Tags:

Leave a Reply