By: Azharul Hakim
22 May 2024

“Saya selalu berusaha belajar menjadi ibu yang tidak membeda-bedakan anak-anaknya dan adil kepada mereka. Tapi kalau misalnya iktikad dan niat baik atau ketulusan saya seperti itu di-framing dan difitnah orang pasti ada rasa sedih dan kecewa,” jelasnya.

“Pemberitaan seperti ini sangat mempengaruhi psikolog anak-anak saya. Jadi kalau ditanya anak saya punya psikolog, jawabnya punya. Mereka jadi korban dari berbagai komentar miring tersebut sejak bertahun-tahun lalu. Mereka bisa baca dan punya teman teman juga,” lanjut Sarwendah. (*)

Tags:

Leave a Reply