By: Padnya
21 November 2025

NYATA MEDIA — Euis Kurniawati mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kelompok renang kecil-kecilan yang dibentuknya untuk mengajari perempuan berenang secara gratis bisa berkembang dengan masif menjadi sebuah komunitas.

Memulainya sejak Desember 2017, komunitas yang bernama Muslimah Swimming Squad (MSS) itu telah melatih lebih dari 26.000 wanita dengan total anggota aktif berkisar 20 ribu.

Anggota tersebar di 75 kota di Indonesia dengan masing-masing kota memiliki lebih dari tiga cabang. Tidak hanya di Indonesia, dalam tujuh tahun perjalanannya, MSS juga menjangkau dua kota di Malaysia.

Diperkuat 460 relawan pelatih, dengan anggota mulai usia 15 hingga 74 tahun, MSS juga menjadi tempat terapi bagi mereka dengan keluhan skoliosis, osteoartritis, atau masalah tulang belakang lain.

| Baca Juga: Prestasi Parama Hansa Abhipraya, Anak 7 Tahun Bojonegoro yang Dijuluki Bocah Ajaib

Kiprah Muslimah Swimming Squad pun mendapat pengakuan publik. Komunitas ini meraih Juara Pertama Kategori Komunitas Perempuan versi Ruang Komunal Indonesia (RUKI) dari Meta Indonesia.

“Enggak nyangka sama sekali bisa bertahan sejauh ini. Kalau nggak Allah yang menolong, pertemukan, dan memudahkan, tidak mungkin bisa sebesar ini,” tutur Euis saat ditemui Nyata di kawasan Keputih, Surabaya.

Aktivitas komunitas renang, Muslimah Swimming Squad. (Foto: Dok. Pri)

Aktivitas komunitas renang, Muslimah Swimming Squad. (Foto: Dok. Pri)

Perjalanan Ibu rumah tangga asal Surabaya yang akrab disapa Bunda Euis itu berawal dari pengalaman personalnya. Dia bukan atlet, bukan pula lulusan fakultas olahraga.

Dia hanya sempat ikut kursus renang saat kecil, lalu berhenti karena merasa malu dengan pakaian renang terbuka. Setelah dewasa, dia belajar lagi secara otodidak—mengamati pelatih di kolam renang dan menonton tutorial YouTube.

| Baca Juga: Pengalaman Yondang ‘DBL’: Tiba-Tiba Terasa Berputar Seperti dalam Mesin Cuci

Titik baliknya datang pada Oktober 2017, saat dia sedang berenang sendirian di kolam renang hotel. “Aku sedang melakukan gerakan uitemate (gerakan mengapung pasif untuk menanti bantuan, Red). Renang sendirian tuh kan kayak krik-krik ya. Terus aku mikir, kenapa banyak Muslimah yang enggak bisa berenang? Padahal renang itu olahraga yang disunahkan Nabi,” kenangnya.

Tags:

Leave a Reply