By: Bayu
21 November 2025

NYATA MEDIA — Film terbaru karya Hanung Bramantyo, ‘Bolong: 309 Hari Sebelum Tragedi Berdarah’, menghadirkan sederet aktor muda yang memerankan tokoh-tokoh kunci dalam kisah berlatar sejarah tersebut. Salah satunya Baskara Mahendra.

Mantan suami Sherina Munaf itu dipercaya memerankan sosok Letnan Soegong, seorang tentara dengan karakter kuat, tenang, dan penuh ketegasan.

Saat berbicara mengenai persiapan fisik, Baskara mengungkapkan bahwa dirinya tidak dituntut melakukan transformasi tubuh yang ekstrem. Hal tersebut lantaran sutradara Hanung Bramantyo memiliki gambaran tersendiri tentang fisik tentara pada masa itu.

“Untuk persiapan fisik, sebenarnya tidak terlalu banyak perubahan. Mas Hanung punya visi bahwa tentara di era tersebut bukanlah sosok berbadan kekar atau besar. Orang-orang zaman dulu cenderung kurus, ya seperti saya,” ujar Baskara Mahendra saat ditemui di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (21/11/2025).

| Baca Juga: Leya Princy dan El Putra Sarira jadi Aktor-Aktris Pilihan Penonton FFI 2025, Bakal Dipersatukan Kembali?

Menurut aktor 32 tahun ini, yang paling penting adalah menjaga postur tubuh agar tetap tegap dan memberikan kesan wibawa seorang tentara.

“Yang ditekankan adalah postur. Jadi untungnya, perubahan bentuk badan secara signifikan tidak diperlukan,” ujar mantan suami Sherina Munaf ini.

Baskara mengaku memiliki kedekatan emosional dengan peran ini. Ia menjadikan sosok kakeknya, yang juga seorang tentara, sebagai referensi utama dalam membangun karakter Letnan Soegong.

“Kakek saya tentara. Saya banyak melihat foto-foto beliau untuk mempelajari postur dan pembawaannya. Itu jadi referensi utama saya, terutama untuk gestur tubuh,” ungkapnya.

| Baca Juga: Menang FFI 2025, Sheila Dara Sebut Vidi Aldiano Suami Selamanya

Observasi tersebut membantunya memahami bagaimana tentara di masa lalu bersikap, berjalan, hingga menatap, sehingga karakter yang ia tampilkan terasa lebih natural dan autentik.

Terkait proses pendalaman karakter, Baskara mengatakan bahwa dirinya tidak mengalami kesulitan berarti berkat arahan intens dari sutradara.

“Kalau kesulitan, mungkin tidak terlalu signifikan karena kami didampingi intens oleh Mas Hanung. Beliau sangat membantu kami memahami cerita, latar belakang karakter, dan apa yang mereka lalui,” terangnya.

Ia menambahkan bahwa karakter-karakter dalam film ini memiliki lapisan emosi dan konflik yang kompleks, sehingga bimbingan sutradara sangat berperan.

“Karakter-karakter di film ini spesial dan kompleks. Ceritanya tidak satu lapis. Dengan bimbingan Mas Hanung, prosesnya jadi jauh lebih mudah,” tutur Baskara.

| Baca Juga: Fungsi Mata Menurun, Yatti Surachman Jalani Operasi Katarak

Film produksi Adhya Pictures dan Dapur Film ini resmi terpilih untuk tayang perdana secara world premiere di International Film Festival Rotterdamn (IFFR) 2026. Festival ini berlangsung pada 29 Januari hingga 8 Februari 2026.

Bolong: 309 Hari Sebelum Tragedi Berdarah merupakan film thriller horor supernatural yang mengambil latar Indonesia era 1960-an — masa penuh gejolak sosial dan ketegangan politik.

Cerita berpusat di Desa Lobang Buaya, tempat serangkaian pembunuhan misterius terjadi. Setiap korban ditemukan tewas pada tanggal 30 setiap bulannya, dengan tubuh berlubang dan pesan aneh tertulis di wajah mereka. (*)

Tags:

Leave a Reply