By: Bayu
21 August 2025

Mereka berperan sebagai sekelompok anak muda kaya raya yang terjebak di sebuah rest area terpencil pada malam hari. Tempat singgah itu yang seharusnya aman, justru berubah menjadi arena teror penuh misteri.

Aditya Testarossa selaku sutradara menekankan bahwa ‘Rest Area’ bukan hanya sekadar tontonan horor dengan kejutan visual. Ia ingin penonton merasakan ketegangan psikologis yang berlapis.

“Tentang apa yang mereka sembunyikan, dan bagaimana dosa itu selalu menagih balas. Saya ingin penonton merasakan ketakutan yang datang bukan hanya dari luar, tapi juga dari dalam diri mereka sendiri,” tutur Aditya.

Salah satu elemen yang membuat film ini menarik perhatian adalah kemunculan sosok hantu baru bernama Hantu Kresek. Karakter menyeramkan ini digambarkan dengan kepala yang terbungkus plastik hitam dan dilakban, menghadirkan simbol kuat tentang kematian dan dosa yang berusaha ditutupi namun tak pernah benar-benar hilang.

Hantu Kresek diproyeksikan menjadi ikon baru horor Indonesia.

Dengan kombinasi pemain muda, cerita balas dendam yang kuat, serta sosok hantu yang unik, Rest Area diharapkan dapat menambah daftar panjang film horor Indonesia yang tidak hanya mengandalkan jumpscare, tetapi juga memberikan refleksi moral.

Bagi Lutesha, pengalaman ini menjadi langkah penting dalam perjalanan kariernya. “Ini genre yang baru banget buat aku, jadi aku benar-benar excited,” ujarnya. (*)

Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di InstagramTikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.

Tags:

Leave a Reply