Kue keranjang buatan Tok Swie Giok tahan tujuh hari di suhu ruang. Namun apabila disimpan di kulkas bisa tahan satu tahun. Dia sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet.
Tok Swie Giok menyiapkan pesanan kue keranjang. Foto: Dok. Farah/Nyata
“Kue saya enggak pakai bahan pengawet. Setelah dimasak, saya dinginkan dulu sampai airnya menguap semua baru dibungkus. Jadi enggak cepat basi,” lanjutnya.
Sementara proses pembuatannya bisa memakan waktu seharian. Satu buah kue keranjang perlu dikukus selama 4 jam. Belum ditambahkan dengan proses penggilingan beras ketan dan pendinginannya.
| Baca Juga : Kenangan Terakhir Aktor ’Mak Lampir’, Pergi dalam Pelukan
Tok Swie Giok kemudian menjelaskan asal usul kue keranjang. Kue berbentuk bulat berwarna cokelat dengan rasa manis itu nama aslinya adalah Nian Gao atau kue tahunan.
Namun, karena proses pembuatannya yang dulu menggunakan cetakan yang terbuat dari anyaman, jadilah namanya kue keranjang.
“Kue ini disajikan untuk sembahyang leluhur dan para dewa-dewa. Ini disebut juga kue suci. Makanya yang bikin itu juga harus dalam keadaan suci,” ucapnya.
Menurut pengalamannya, jika yang membuat sedang dalam keadaan menstruasi, kuenya tidak bisa matang dengan sempurna. Matang pada bagian atas, sedangkan bagian bawahnya masih cair.
Sayangnya, selama dua tahun belakangan, penjualan kue keranjang Tok Swie Giok mengalami penurunan. Dulu, dia bisa membuat lebih dari 600 buah dalam sehari. Tetapi sekarang rata-rata 100 buah saja.
| Baca Juga : Kisah Inspiratif Alfian Andika Yudistira, Wisudawan S2 Tunanetra Pertama di UNAIR
“Dua tahun belakangan ini pesanannya tidak terlalu banyak kalau dibandingkan sama yang dulu-dulu. Dulu, tiga bulan sebelum Imlek, kami sudah terima pesanan. Kalau sekarang cuma sebulan atau dua minggu sebelumnya,” ujarnya.
Tags:Kisah Penjual Kue Keranjang Legendaris Kue Imlek Kue Keranjang Kue Keranjang Imlek Makanan Khas Imlek Tok Swie Giok