Louvre mulai dilupakan dan terlantar setelah Raja Louis XIV memindahkan kediaman keluarga kerajaan ke Versailles, yang berjarak 17km dari Paris, pada 1682.

Museum Louvre yang dirampok. Foto: Dok. X @MuseeLouvre
Berselang satu abad kemudian, setelah revolusi Prancis, pemerintah setempat membuka Louvre sebagai museum pada 1793. Awalnya, isinya hanya lukisan berjumlah 537.
Ketika Napoleon Bonaparte berkuasa, ia mengubah nama Louvre menjadi ‘Musee Napoleon’ dan memperbanyak koleksi museum dengan beragam karya seni lain dari kampanye militer maupun koleksi pribadinya.
Namun pada 1814, setelah kekuasaan Napoleon berakhir, nama museum kembali ke nama aslinya, Louvre. Hampir 5.000 karya seni juga dikembalikan ke negara aslinya.
Apa yang Ada di Museum Louvre?
Museum Louvre yang memiliki luas 60.600 meter persegi (6,06 hektare) menyimpan banyak benda bersejarah.
| Baca Juga : Ponpes Al Hamdaniyah, Pesantren Tertua Saksi Sejarah Ulama Besar Nusantara

Lukisan Mona Lisa. Foto: Dok. X @MuseeLouvre
Ada lebih dari 7.500 lukisan. Beragam karya seni dari tahun 600 sebelum masehi hingga abad ke-19, mulai dari barang antik Mesir hingga karya maestro kuno.
Beberapa koleksinya yang paling terkenal, yakni patung tanpa lengan Venus de Milo, patung Winged Victory, patung The Dying Slave, patung Psyche Revived by Cupid’s Kiss.
Lukisan Liberty Leading the People karya seniman Prancis Eugene Delacroix, The Raft of the Medusa buatan Jean-Louis Andre Theodore Gericault, The Wedding Feast at Cana karya Paolo Veronese.
Tags:Museum Louvre Napoleon Prancis