By: Yuni Esa Anugrah
20 September 2024

| Baca juga: Sarah Gillis, Manusia Pertama yang Memainkan Biola di Luar Angkasa

Fatia juga pernah diajak ayahnya merantau ke Jambi dan memberikan gambaran kehidupan perantauan sehingga membuat dirinya mandiri dan hidup setara meski kondisi fisiknya disabilitas.

“Sejak SMA saya pernah ikut ayah kuliah S2 di Jambi, Unja. Ayah memberikan gambaran soal kehidupan di perantauan. Alhamdulillahnya sampai saat ini saya merasa banyak hal yang membuat saya mandiri selama merantau,” terang Fatia.

Meskipun Fatia adalah penyandang disabilitas, tetapi dia tetap bersekolah di sekolah umum.

“Saya difabel dari lahir. Saya disekolahkan di sekolah reguler. Saya di SD Islam terpadu, dan SMP-SMA di negeri. Saya kuliah merantau ke Jogja, di UII Fakultas Psikologi,” ucap Fatia.

Fatia saat melakukan kegiatan sebagai siswa di Sepolwan RI (Foto: Instagram/humas_poldakep.babel)

Fatia saat melakukan kegiatan sebagai siswa di Sepolwan RI (Foto: Instagram/humas_poldakep.babel)

Saat ini Fatia telah menjadi siswa di Sepolwan RI dan berhasil membuktikan bahwa ia dapat beradaptasi dengan cepat.

“Fatia ini memang berkebutuhan khusus tapi kami ajarkan mandiri sama seperti siswa yang lain, bahkan dia melakukan kegiatan lebih cepat dari yang lain, contoh saat memakai sepatu PDL, dia lebih cepat loh” Ujar KBP Ratna Setiawati, KA Sepolwan melalui video Instagram @humassepolwan. (*)

Tags:

Leave a Reply