Banyak penggemar Swift yang merasa muak dengan tindakan Trump kali ini. Mereka menilai tindakan Trump menggunakan gambar palsu sebagai cara untuk menarik dukungan adalah sebuah penghinaan.
Juru bicara kampanye Trump, Steven Cheung, mengklaim bahwa gerakan ‘Swifties for Trump’ semakin besar setiap harinya. Namun, banyak pihak meragukan kebenaran pernyataan ini.
| Baca Juga : Jika Donald Trump Terpilih, Pangeran Harry-Meghan Markle Akan Diusir
Mereka mencatat bahwa banyak gambar yang dibagikan Trump, tampaknya dibuat oleh AI dan termasuk deepfakes.
Kehebohan itu lantas mendapat atensi luas dari berbagai media besar. Teen Vogue, Rolling Stone, dan The New Republic, semuanya menulis artikel yang mengkritik langkah Trump.
Bahkan, beberapa anggota Kongres dari Partai Demokrat mengutuk tindakan Trump sebagai provokasi yang bisa memicu kemarahan para penggemar Swift.
Kelompok pendukung Swift, terutama mereka yang mendukung Kamala Harris, dengan cepat menolak klaim Trump. Mereka menegaskan bahwa dukungan untuk Kamala Harris tidak memerlukan manipulasi gambar atau AI.
| Baca Juga : Taylor Swift Beri Pengaruh Baik Pada Penampilan Travis Kelce
“Kami tidak mewakili semua Swifties, tapi kami tidak butuh AI untuk menunjukkan dukungan kami,” kata Irene Kim, salah satu pendiri kelompok ‘Swifties4Harris’.
Seiring meningkatnya penggunaan gambar palsu dalam kampanye politik, banyak yang menyerukan perlunya regulasi yang lebih ketat. Mereka khawatir penyebaran informasi palsu dapat merusak proses demokrasi. (*)
Tags:AI artificial intelligence Donald Trump Donald Trump Twitter Fans Taylor Swift kabar donald trump Kecerdasan Buatan Taylor Swift