“Banyak dipakai di minuman soft drink,” kata dokter Piprim, yang praktik di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Kebiasaan konsumsi makanan olahan juga dapat menyebabkan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi). Hal tersebut karena makanan olahan tinggi akan indeks glikemik atau indikator seberapa cepat makanan berkarbohidrat mempengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh.
| Baca Juga : Rajin Olahraga Berpotensi Kena Serangan Jantung? Ini Faktanya
Dokter Piprim menyampaikan, diabetes tipe 2 yang lebih banyak terjadi akibat pola hidup tidak sehat. Menurutnya, masalah itu masih bisa diperbaiki sesuai dengan derajat keparahannya.
Menurutnya diabetes tipe 2 fase awal bisa dikontrol. Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat.
“Olahraga, mengatur pola makan, kalau sudah remaja bisa dengan intermittent fasting. Intinya gaya hidup yang sehat itu bisa membalikkan diabetes di awal-awal,” katanya.
Ia mengatakan, bahwa anak yang mengalami diabetes tipe 1 umumnya cenderung kurus, sedangkan anak yang menderita diabetes tipe 2 umumnya bertubuh gemuk atau obesitas.
“Hampir 80 persen anak-anak diabetes tipe 2 adalah obesitas,” katanya.
| Baca Juga : Aktris Hollywood Shelley Duvall Meninggal Karena Komplikasi Diabetes
Dokter Piprim menjelaskan, terdapat pemeriksaan untuk mengetahui tingkat produksi insulin yang bisa dilakukan untuk mengecek status diabetes pada anak.
“Ada pemeriksaan C-peptide untuk memeriksa apakah insulinnya masih diproduksi atau tidak. Jadi, anak diabetes C-peptidenya negatif, insulin negatif, berarti tipe 1. Tapi, kalau C-peptidenya masih positif, insulinnya masih ada, dia tipe 2,” paparnya.
Dia memaparkan, anak yang telah didiagnosis mengalami diabetes harus segera mendapat penanganan medis yang tepat.
Tags:apa itu diabetes ciri-ciri anak diabetes diabetes diabetes anak Penyebab diabetes anak tipe diabetes