By: Fatiah Ika
20 April 2024

Bila kamu adalah penikmat film atau serial thriller, mungkin kamu bisa mencoba melihat film dokumenter yang diadaptasi dari kisah nyata. Terdapat beberapa film dokumenter kriminal asal Korea yang bisa masuk list kamu nih. Apa saja? Simak terus ya.

1. In the Name of God: A Holy Betrayal

Dirilis di Netflix pada tahun 2023, film dokumenter ini berkisah tentang skandal sekte agama, yang masih beroperasi di Korea Selatan sampai sekarang. Melalui kesaksian mantan penganutnya, mereka mengungkap kejahatan yang dilakukan oleh ketua sekte tersebut. Banyak hal mengerikan yang ditampilkan, seperti pelecehan seksual dan bunuh diri massal.

Baca Juga: Diangkat dari Novel, Film The Architecture of Love Tayang Akhir April

2. Catching a Killer: The Hwaseong Murders

Foto: Dok. CNA

Film dokumenter ini menyelami kejahatan salah satu pembunuh berantai paling terkenal di Korea. Bagi kamu yang telah melihat drakor Signal, mungkin sudah tidak asing dengan kasus ini. Pada tahun 1980-an, seorang pembunuh meneror kota Hwaseong dengan melakukan 10 pembunuhan selama empat tahun. Teror itu berhasil membuat rusuh Korea Selatan. Film Catching a Killer penuh dengan liku-liku yang pada akhirnya, akan membuatmu ternganga.

3. The Raincoat Killer: Chasing a Predator in Korea

Seperti Catching a Killer, film dokumenter tahun 2021 ini juga membahas seorang pembunuh berantai Korea. Hebatnya, ia berhasil menghindar dari polisi untuk waktu yang lama. Pada awal tahun 2000-an, Yoo Young Chul, si Pembunuh Jas Hujan, melakukan sejumlah kejahatan mengerikan, termasuk pembunuhan berantai. Dari kejahatan Yoo hingga kelalaian polisi, film dokumenter ini mungkin akan membuatmu geram sekaligus bergidik ngeri.

Baca Juga: Dari Film Dua Hati Biru, Angga Yunanda Ngaku Belum Siap Nikah Muda

4. Cyber Hell: Exposing an Internet Horror

Pada tahun 2022, kasus “Nth Room” mengguncang Korea Selatan dan menjadi berita utama di media internasional. Film dokumenter ini meceritakan tentang aksi polisi siber yang menyelidiki kasus pemerasan, perdagangan seks, dan eksploitasi seksual terhadap lebih dari 100 wanita, termasuk 26 anak di bawah umur, dari tahun 2018 hingga 2020. (*)

Tags:

Leave a Reply