Di tengah kemajuan teknologi musik yang semakin canggih, para penyanyi senior seperti Nia Daniaty, Inul Daratista, dan Joe Tobing berbagi cerita tentang kerasnya perjuangan di masa awal meniti karier sebagai penyanyi.
“Zaman dulu itu rekaman nggak semudah sekarang,” kenang Nia Daniaty saat ditemui di studio rekaman Nafiri Home Studio Recording, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (19/7/2025).
Ia mengingat jelas masa kecilnya saat harus rekaman bersama pemain band secara langsung.
“Kalau salah, ya ulang dari awal. Udah hampir selesai, drummer-nya semangat, eh salah satu nada—ulang lagi. Dan itu cuma satu track. Nggak bisa diedit seperti sekarang,” ujarnya.
| Baca Juga: Pingsan dan Berdarah, Suami Inul Daratista Dilarikan ke RS
Sama halnya dengan Nia, penyanyi wanita Akim Oei turut membagikan kisahnya.
“Dulu itu enggak gampang mau sewa studio. Harus sabar antri dan kualitasnya juga belum tentu oke,” kenang pelantun lagu ‘Cukup Sudah’ dan ‘Jangan Kamu Khawatir’.
Ia menceritakan bahwa ide membangun studio berawal dari kegiatannya di dapur rekaman orang lain. Berangkat dari itu, ia memutuskan memiliki dapur rekaman sendiri.
“Akhirnya beli peralatan sendiri, bikin home recording. Jadi setiap saat saya mau nyanyi bisa. Saya lantas berpikir untuk membuka ini bagi orang lain. Saya yakin ini bisa menjadi wadah yang baik bagi musisi untuk berkarya,” jelas Akim Oei.
Hinggqa kini setidaknya, Akim Oei telah merekam 36 lagu, termasuk ciptaannya sendiri dan beberapa kolaborasi dengan musisi seperti Tiar, Maya KDI, dan Ayudya. Ada juga lagu-lagu rohani yang masuk dalam deretan karya tersebut.
| Baca Juga: Selain Erika Carlina, 2 Seleb ini Blak-blakan soal Hamil di luar Nikah
Karena pengalaman sebelumnya terkait klaim hak cipta dari penerbit atas lagu-lagu lawas, kini Akim Oei memastikan semua lagu yang diproduksi adalah asli dan legal secara administratif.
Inul Daratista turut menyentil perbedaan proses rekaman dulu dan sekarang. Ia menyebut generasi saat ini sudah difasilitasi secara penuh, sementara generasi sebelumnya harus mengalami proses dari nol.
“Sekarang penyanyi sudah difasilitasi, lebih mudah. Dulu semuanya serba manual. Tapi dari situ karakter dan kualitas penyanyi justru terbentuk,” ujarnya.
Penyanyi 46 tahun ini pun mengapresiasi hadirnya studio seperti Nafiri Home Recording, yang menurutnya bisa menjadi tempat latihan sekaligus produksi bagi penyanyi yang ingin serius berkarya.
“Studio ini bukan cuma tempat rekaman, tapi juga bisa jadi sekolah bagi mereka yang mau belajar musik dari nol. Saya sangat mendukung dan bangga,” ungkapnya.
| Baca Juga: Pilu, Farel Prayoga Disiksa Ibu Tiri hingga Uang Habis Dipakai Keluarga
Sementara itu, Joe Tobing menyoroti pentingnya kualitas suara asli dan bukan sekadar mengandalkan peralatan mewah.
“Microphone itu cuma pendukung. Yang paling menentukan ya tetap talenta si penyanyinya. Mic mahal nggak menjamin kalau sound system-nya buruk. Tapi kalau penyanyinya bagus, pakai alat sederhana pun tetap enak didengar,” jelas pemenang Indonesian Idol Musim Pertama.
Dia juga menambahkan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Ia menegaskan bahwa latihan keras di masa lalu membuat para penyanyi bisa tampil tanpa bantuan efek suara.
“Ketika tampil live, suara kita akan membuktikan segalanya. Kalau terbiasa latihan dan kerja keras, nyanyi pun jadi tulus dan enak karena memang dari hati,” katanya. (*)
Tags:Inul Daratista Joe Tobing Nia Daniaty Nostalgia Rekaman penyanyi Rekaman Lagu
