Vaksinasi: Pelindung Terkuat
Wahyuni Indrawati, dr., SpA(K), Subsp. Respi., menegaskan bahwa pencegahan harus dilakukan menyeluruh. “Kalau dilakukan bersama, bisa menurunkan kejadian pneumonia hingga 50 persen,” ujarnya.
Kunci pencegahan pneumonia yang paling efektif adalah vaksinasi, terutama vaksin pneumokokus (PCV). dr. Wahyuni menjelaskan bahwa ketika sebagian besar masyarakat sudah mendapatkan vaksin, perlindungan tidak hanya dirasakan oleh individu yang divaksin, tetapi juga oleh orang-orang di sekitarnya.
Inilah yang disebut kekebalan kelompok, situasi ketika komunitas menjadi lebih aman karena mayoritas anggotanya sudah terlindungi.
Dokter Kanya menambahkan bahwa ada beberapa jenis vaksin yang berperan penting dalam mencegah pneumonia, seperti vaksin DPT-HIB, vaksin influenza yang diberikan secara rutin setiap tahun, serta vaksin PCV yang memberikan perlindungan terhadap bakteri penyebab pneumonia berat.
| Baca Juga: Mengenal Allday Project, Grup Cicit Pendiri Samsung yang Raih Daesang
Ia menjelaskan bahwa vaksin PCV diberikan beberapa kali pada tahun pertama kehidupan anak, kemudian dilengkapi dengan satu dosis tambahan saat anak lebih besar. Jika pemberiannya terlambat, orang tua tidak perlu khawatir karena vaksin tetap bisa diberikan. “Better late than never,” ujarnya.
Ia juga memberikan analogi, “Kalau mau bangun rumah, pondasinya itu nutrisi dan gizi. Dindingnya gaya hidup sehat. Tapi atapnya, pelindung terpentingnya, adalah imunisasi. Kalau nggak dikasih atap, rumahnya tetap bisa kebanjiran saat musim hujan.”
Bedakan Flu Biasa dan Pneumonia
Perlu diperhatikan bila Pneumonia bukan sekadar batuk pilek. Diingatkan dr. Kanya, “Kalau flu karena virus biasa, anak masih aktif, makan, dan bermain. Tapi kalau napasnya cepat, sesak, tampak lemas, itu tanda bahaya. Segera bawa ke dokter.”
Ia juga menekankan, “Tidak ada orang tua yang ingin anaknya sakit. Maka tugas kita adalah memberi perlindungan terbaik bagi mereka, salah satunya lewat vaksinasi dan kewaspadaan.”
Bisakah Paru-Paru Anak Pulih Sepenuhnya?
Tags:Kementerian Kesehatan Pneumonia Radang Paru
