By: Nadiah Sekar Ayuni
18 October 2025

NYATA MEDIA — Penulis ternama Korea Selatan, Baek Sehee dikabarkan telah meninggal dunia di usia ke-35, Kamis (16/10/2025).

Tidak disebutkan penyebab kematiannya. Namun kepergiannya menjadi sorotan publik karena dia meninggalkan warisan yang sangat berarti.

Badan Donasi Organ Korea (Korea Organ Donation Agency) mengonfirmasi bahwa Sehee telah mendonasikan lima organnya. Antara lain jantung, paru-paru, hati, dan kedua ginjalnya.

Tidak hanya itu, dua karyanya juga akan selalu dikenang. Yaitu esai non-fiksi yang berfokus pada isu kesehatan mental dan pengalaman pribadinya.

I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki (2018)

Buku tersebut merupakan otobiografi mendiang. Isinya tentang kompilasi transkrip percakapan penulis dengan psikiaternya selama 12 minggu.

| Baca Juga: Penulis Buku ‘I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki’ Meninggal Dunia

Melalui terapi tersebut, Sehee berusaha untuk memahami perasaan, rasa rendah diri, dan kegalauan hati.

Buku tersebut mendapat rating 3,21/5 di Goodreads. Beberapa ulasan menyatakan mereka tidak tahu jika buku tersebut benar-benar ditulis dalam bentuk transkrip wawancara.

Lainnya menyatakan akan lebih baik jika tulisan tersebut dirilis dalam bentuk lain. Bukan buku pengembangan diri (self improvement).

Meski demikian, kebanyakan pembaca setuju bahwa buku tersebut mampu menyadarkan pembaca tentang pentingnya mencari pertolongan profesional. Terutama ketika merasa ada yang salah dengan pikiran.

| Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Akiyoshi Rikako yang Penuh Plot Twist. Penggemar Thriller Wajib Baca!

I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki 2: Catatan Perjalanan Menerima Diri Sendiri (2020)

Itu adalah lanjutan dari buku sebelumnya dan memiliki format yang mirip. Yaitu tentang perjuangan Baek Sehee yang masih sering berpikiran negatif.

Di seri ke dua, Sehee menceritakan momen sulit dan kemunduran yang dialaminya. Namun alih-alih mencoba memperbaiki kekurangan yang dimiliki, dia memilih untuk menerima diri sendiri.

Buku itu memiliki rating 3,64/5 di Goodreads. Beberapa pembaca menyatakan bahwa seri ke dua terasa lebih dekat. Mereka senang dengan pilihan penulis untuk lebih menerima diri sendiri.

Isinya pun membuat pembaca lebih sering merenung atas apa yang sedang dirasakan. (*)

Tags:

Leave a Reply