Dengan kemauan tinggi, keterbatasan tidak pernah menjadi penghalang jalan kesuksesan seseorang. Seperti yang dilakukan wanita Down Syndrome asal Meksiko, Ana Victoria de Santiago. Dirinya berhasil meraih gelar Sarjana Hukum, dan mendobrak batas-batas dirinya sebagai penyandang disabilitas intelektual.
Dengan dukungan orang tua dan tekadnya yang tinggi, Ana Victoria berhasil menjadi satu dari sedikit orang dengan Down Syndrome yang lulus dari perguruan tinggi.
Menurut The Latin Times, ia menjadi wanita Down Sydrome pertama yang berhasil lulus dan mendapatkan gelar Sarjana Hukum.
Hal tersebut tentu menjadi preseden positif baru yang dapat menginspirasi orang-orang dengan kondisi serupa dengannya. Sekaligus membantu menghapus diskriminasi terhadap para penyandang disabilitas intelektual di dunia akademik.
Lahir pada tanggal 30 Januari 1999, Ana Victoria adalah putri dari pasangan Marisol de Santiago Ochoa dan Jesus Espino Zapata. Dirinya tumbuh dan besar di lingkungan sebuah kota bernama Zacatecas di Meksiko.
| BACA JUGA : Lebih Inklusif, Mattel Luncurkan Barbie Jenis Tunanetra dan Down Syndrome
Perjalanannya, Ana tak mudah menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Ia mengaku harus menghadapi prasangka sosial dan tantangan akademis yang kerap dihadapi para penyandang disabilitas selama masa studi.
“Guru memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif. Ia menyarankan agar para pendidik bersikap suportif, mendengarkan siswa, dan menawarkan dukungan tambahan bila diperlukan,” kata Ana dalam wawancara bersama surat kabar lokal La Jornada de Zacatecas.
Untuk menghindari perilaku diskriminasi, Ana menyelesaikan SMA secara daring, hingga akhirnya diterima di sebuah kampus di kotanya, yakni Universidad Autonoma de Zacatecas. Di kampus itulah dirinya menjadi mahasiswa hukum.
Sayangnya, di sana, ia harus menghadapi sistem pendidikan yang tidak sepenuhnya siap untuk memenuhi kebutuhan khususnya. Namun, dengan tekad kuat dan dorongan dari seorang profesor, dirinya mampu menghadapi tuntutan berat dalam studi hukum yang ditempuhnya.
| BACA JUGA : 5 Fakta Menarik Jung Eun Hye. Aktris Down Syndrome Pertama di Korea
Ana mengaku sangat bersyukur karena memperoleh dukungan dan bantuan yang telah menyertai para penyandang disabilitas selama pendidikan berlangsung. Ia menganggap, hal tersebut telah membantu mencapai mimpinya sebagai pengacara.
Oleh karena itu, Ana dan orang tuanya berpandangan, perjalanan yang ia lalui di universitas bukan hanya tentang meraih gelar. Lebih dari itu, ia memandangnya sebagai sebuah gerakan untuk mendobrak batasan dan membuat preseden bagi orang lain dengan kondisi serupa.
Meski begitu, prestasinya bukan hanya di bidang akademis. Sebelum menyelesaikan gelar sarjana hukum, wanita 25 tahun itu telah aktif berpartisipasi dalam berbagai forum legislatif. Ia juga giat membagikan ceritanya kepada orang lain dan melakukan advokasi terhadap hak-hak penyandang disabilitas.
Pengalaman tersebut membantunya dalam meningkatkan pemahaman tentang ilmu hukum dan membuka peluang yang lebih besar di masa depan.
| BACA JUGA : Beth Matthews, Model Down Syndrome yang Berhasil Dikontrak Agensi Inklusif Terbesar di Dunia
Bukan hanya itu, dirinya juga terlibat dalam dunia seni sejak tahun 2014, dan menyelenggarakan beberapa pameran lukisan. Bakat seninya itu dipamerkan di tempat-tempat bergengsi, termasuk di lobi Kongres Persatuan di Mexico City, untuk koleksinya yang berjudul ‘Desde mi cielo’.
Prestasi Ana yang cemerlang itu telah menarik perhatian dunia internasional. Hal tersebut membawanya ke dalam kerja sama dengan yayasan di Spanyol, Peru, dan Cili. Ia dilibatkan dalam menyusun strategi untuk mendukung para penyandang disabilitas di yayasan negara-negara tersebut.
Dirinya juga menerima tawaran kerja dari luar negeri, yang semakin menunjukkan pengakuan global atas kemampuan dan prestasinya.
| BACA JUGA : Ridwan Ibrahim, Model Berhijab Kulit Hitam yang Berkarir di Korea
Ana bermimpi, dirinya kelak bisa menjadi legislator. Ia mengharapkan sebuah platform yang dapat menjadi wadah baginya untuk terus berjuang melawan diskriminasi. Sekaligus memperbaiki kondisi bagi para penyandang disabilitas.
Keterlibatannya dalam forum legislatif menjadi batu pijakan awal baginya untuk dapat mewujudkan harapannya. Termasuk melakukan advokasi terhadap orang-orang dengan kondisi serupa dengannya, dan membuat kebijakan sebagai legislator. (*)
Tags:Ana Victoria Down Syndrome Fakultas Hukum Meksiko Pengacara Down Syndrome Sarjana Hukum Wanita Down Syndrome Sarjana Hukum