“Kamar dapat pemandangan yang bagus. Benar-benar gue buka pintu, (bisa lihat) Ka’bah. Bukan kaca, Ka’bah. Buka sisi satunya lagi, Ka’bah. Lo apa nggak sujud syukur? Allah mengatur semua sedemikian rupa dengan tulus,” lanjutnya.
Selama umrah, pria 42 tahun itu menjelaskan semua berjalan lancar. Meski harus berdesakan dengan banyak jamaah, Ruben justru merasa mereka adalah orang-orang yang memudahkan ibadahnya.
| Baca Juga : Umrah, Tangis Ruben Onsu Pecah saat Berhasil Cium Hajar Aswad
Mereka selalu membantu Ruben, termasuk saat dia ingin minum air zam-zam. Ada juga beberapa jamaah yang sangat perhatian padanya.
“Waktu gue salat, berdoanya sampai menangis, dan ada orang mana gitu sampai nyamperin gue. Dia tanya ke gue, apakah baik-baik saja. Gue jawab ya nggak apa-apa, baik-baik saja. Sampai begitu ya, perhatiannya Allah ke gue,” ungkapnya.
Selama umrah, Ruben Onsu mengaku tidak memanjatkan doa khusus. Dia mendoakan yang terbaik untuk dirinya sendiri dan semua orang.
Namun pada Jumat terakhirnya, mantan suami Sarwendah itu berharap bisa salat menghadap pintu Ka’bah. Tak disangka harapannya itu terkabul.
“Pas jumatan itu yang deg-degan. Dari jam 9 pagi gue sudah stay sampai matang (karena kepanasan). Di putaran (Ka’bah) itu, gue digeser-geser. Pas selesai digeser, terakhir pas azan zuhur, gue jumatan benar-benar di depan pintu Ka’bah,” ucapnya. (*)
Tags:Betrand Peto Ruben Onsu