NYATA MEDIA — Kita semua pasti pernah lupa kenapa masuk ke suatu ruangan. Atau sesekali lupa nama seseorang. Tapi kapan lupa-lupa kecil ini berubah jadi tanda awal Alzheimer?
Alzheimer merupakan jenis demensia paling umum yang memengaruhi ingatan, cara berpikir, dan perilaku. Masalahnya, penyakit ini tidak datang tiba-tiba. Asosiasi Alzheimer di Amerika Serikat menyebutkan kalau gejala awalnya sering tidak disadari.
Sehingga, mudah dianggap sebagai stres atau sekadar “faktor usia”. Padahal, mengenali gejala Alzheimer sejak dini bisa sangat membantu dalam penanganan dan perencanaan ke depan. Berikut 10 tanda awal Alzheimer yang perlu diperhatikan:
Sering Lupa
Melupakan janji sesekali masih normal. Tapi, kalau seseorang sering lupa informasi baru dan harus diingatkan terus-menerus, itu bisa jadi sinyal bahaya. Terutama, jika mulai mengandalkan catatan atau bantuan orang lain untuk hal-hal yang dulu bisa ditangani sendiri.
| Baca Juga : Bagi Morgan Oey, Mengidap Alzheimer Cukup Menantang
Susah Bikin Rencana
Kalau hal-hal sederhana seperti mengikuti resep atau membayar tagihan tiba-tiba jadi membingungkan, ini perlu diwaspadai. Apalagi, jika konsentrasi mulai menurun dan kesalahan kecil mulai sering terjadi.
Mudah Bingung
Menyetir ke tempat biasa, memainkan game favorit, atau memakai alat rumah tangga bisa terasa sulit. Hal ini bisa membuat orang jadi menarik diri karena malu atau bingung.
Waktu dan Tempat
Lupa hari apa adalah hal biasa. Tapi kalau sampai bingung musim apa, atau tersesat di tempat yang seharusnya familiar, ini sudah lebih serius.
Masalah Visual & Ruang
Bukan cuma mata—otak juga bisa kesulitan memproses informasi visual. Akibatnya, sulit membaca, menilai jarak, atau sering salah langkah.
| Baca Juga : Aisar Khaled Dimarahi Warga saat Beri Bantuan Korban Banjir Bali
Sulit Bicara atau Menulis
Lupa satu dua kata itu wajar. Tapi kalau seseorang sering terhenti di tengah kalimat, salah ucap kata, atau mengulang hal yang sama, bisa jadi itu gejala awal Alzheimer’s.
Salah Letakkan Barang
Meletakkan barang di tempat yang aneh. Seperti remote di kulkaslalu tidak bisa menemukannya lagi, adalah ciri umum. Kadang bahkan menuduh orang lain mencuri karena lupa telah menaruhnya.
Kesulitan Ambil Keputusan
Misalnya, memberikan uang ke orang asing, berpakaian tak sesuai cuaca, atau mengabaikan kebersihan diri. Ini terjadi karena pusat pengambilan keputusan di otak mulai terganggu.
Hindari Aktivitas Sosial
Mereka yang mulai sadar dengan penurunan kemampuan berpikir sering merasa malu dan akhirnya menghindari orang lain. Sayangnya, isolasi justru memperburuk kondisi.
| Baca Juga : Kebiasaan Ngupil Berpotensi Bikin Pikun?
Perubahan Mood
Orang yang biasanya ceria bisa tiba-tiba jadi mudah marah, curiga, cemas, atau sedih. Ini sering terjadi karena frustrasi menghadapi penurunan daya pikir.
Kapan Harus ke Dokter?
Kalau kamu atau orang terdekat mengalami beberapa gejala ini dan makin parah seiring waktu, jangan tunda periksa ke dokter. Diagnosis dini bisa membuka akses ke pengobatan, terapi, dan dukungan yang tepat.
Meskipun belum ada obat untuk Alzheimer’s, deteksi dini bisa membantu memperlambat perkembangan penyakit dan menjaga kualitas hidup lebih lama. Ingat, jangan abaikan hal-hal kecil. Terkadang, langkah awal bisa menentukan segalanya. (bbs/tia)
Jangan ketinggalan berita terhangat lainnya di Tabloid Nyata Cetak! Setiap minggunya, kami hadir dengan edisi terbaru yang penuh dengan kisah eksklusif, berita selebriti terkini, dan cerita inspiratif.
Dapatkan Tabloid Nyata Cetak dengan mudah! Klik link di sini untuk pemesanan via marketplace. (*)
Tags:Alzheimer Demensia Stres
