By: Kurniawan
17 March 2025

Gejala semakin bertambah dengan munculnya kejang otot dan kesulitan berbicara. Dokter pun kebingungan dengan kondisi Ross, hingga akhirnya ia didiagnosis mengidap sindrom Tourette, kondisi neurologis yang menyebabkan gerakan dan suara tic yang tidak terkendali.

Antara Demam Berdarah dan Sindrom Tourette

Meskipun demam berdarah tidak secara langsung menyebabkan sindrom Tourette, beberapa kasus langka menunjukkan bahwa infeksi ini dapat memicu komplikasi neurologis, termasuk peradangan otak atau Japanese Encephalitis.

Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara peradangan akibat respons imun tubuh dengan gangguan tic.

Dalam kasus Ross, kejang yang dialaminya menjadi semakin ekstrem hingga bisa dipicu oleh suara atau gerakan sekecil apa pun. Selain itu, kondisi kesehatannya yang memburuk juga berdampak pada kesehatan mentalnya, menyebabkan kecemasan dan depresi yang semakin diperparah oleh pengobatan yang ia jalani.

| Baca Juga: Waspada Aritmia, Detak Jantung Tidak Teratur Bisa Berakibat Fatal

Hidup dengan Sindrom Tourette

Meskipun demam berdarah dan kemungkinan Japanese Encephalitis yang dialaminya telah mereda, Ross kini harus belajar hidup dengan sindrom Tourette yang kemungkinan akan menjadi kondisi seumur hidupnya.

Namun, di tengah keterbatasannya, ia menemukan pelipur lara dalam seni. Karyanya akan dipamerkan di Galeri Seni Hepplestone di Wilmslow pada 8 Mei mendatang.

Kisah Ross menjadi pengingat bahwa gigitan nyamuk yang tampaknya sepele bisa berakibat fatal. Wisatawan yang bepergian ke daerah tropis disarankan untuk selalu mengambil langkah pencegahan, seperti menggunakan obat anti nyamuk, memakai pakaian panjang, dan memahami gejala penyakit yang dapat ditularkan melalui gigitan serangga.

Gejala Demam Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Menurut NHS, demam berdarah bisa berkembang dalam empat hingga sepuluh hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Gejalanya meliputi:

Tags:

Leave a Reply