By: Padnya
16 September 2025

NYATA MEDIA — Sebuah misteri menyelimuti Gunung Sarangan dengan hilangnya Sita (diperankan Artika Sari Devi) di hari ulang tahun ke-10 putrinya, Drupadi (diperankan Adzana Ashel).

Tragedi itu tak hanya merenggut ibunya, tetapi juga mengubah dinamika keluarga. Ayah Drupadi, Tito (Donny Alamsyah), menjadi sosok yang dingin, meninggalkan kesedihan mendalam bagi Dru kecil.

Kini, seiring berjalannya waktu, Drupadi telah beranjak dewasa. Meskipun dikelilingi oleh orang-orang yang peduli padanya semua itu tak cukup memadamkan kerinduan dan pertanyaan akan ibunya.

Di ulang tahunnya yang ke-17, Drupadi, dengan tekad kuat, memutuskan untuk kembali ke Gunung Sarangan.

| Baca Juga: Selain ‘Tabola Bale’, 4 Lagu Indonesia Timur ini Viral di TikTok

Dia menantang keangkeran gunung tersebut, memulai sebuah perjalanan berbahaya demi menemukan jawaban atas misteri hilangnya sang ibu.

Dalam ekspedisi yang akan menguji ketangguhan fisik dan mentalnya,
Drupadi dihadapkan pada serangkaian bahaya dan teka-teki yang mengancam setiap langkahnya.

Perjalanan ini tak hanya tentang menemukan Sita, tetapi juga akan menyingkap rahasia kelam yang selama ini tersembunyi di balik keindahan dan misteri Gunung Sarangan.

Begitulah sinopsis singkat dari film horor terbaru ‘Pencarian Terakhir’ (2025) yang dibintangi Adzana Ashel. Film yang sudah tayang sejak 28 Agustus itu merupakan kelanjutan dari ‘Pencarian Terakhir’ (2008)

| Baca Juga: Bukan Gosip, Tasya Farasya Resmi Gugat Cerai Ahmad Assegaf

Dalam film tersebut, Ashel memerankan karakter Drupadi.

”Sekarang aku melanjutkan cerita dari orang tua aku Banyak yang harus saya ambil dari pemeran sebelum-sebelumnya. Jadi melanjutkan yang sudah ada agak susah,” kata Adzana Ashel saat ditemui Nyata di Royal Plaza Surabaya, belum lama ini.

Film ‘Pencarian Terakhir’ (2025) merupakan film ke dua bagi Ashel yang berlatar belakang pendakian gunung.

Selama 24 hari menjalani proses syuting di gunung, ia mengaku menghadapi kesulitan yang luar biasa.

“Naik gunung saja sudah susah, sekarang naik gunung sambil syuting, jadi tantangannya lebih dua kali lipat. Beruntung, tim produksi memberikan workshop crossfit selama seminggu penuh untuk mematangkan kondisi fisik yang sangat membantu selama proses syuting, ” ungkapnya.

| Baca Juga: Sudah Putus, Ini Kumpulan Konten Lucu Kiki eks CJR Bareng Gaby Bunga

Selain tantangan fisik, faktor cuaca yang tidak bisa diprediksi juga menjadi hambatan besar.

Ashel mencontohkan bagaimana perubahan kondisi cuaca dan lingkungan secara mendadak sempat mengganggu proses syuting, bahkan sampai harus dihentikan dan dipindah ke area lain.

Meski menghadapi kesulitan ekstrem, dara kelahiran 8 Januari 2005 itu berpesan agar masyarakat tidak takut mendaki gunung.

”Gunung Sarangan yang ada di film ini, itu semuanya fiksi. Jadi tolong banget, jangan pernah takut naik gunung, karena gunung itu adalah alam dan sahabat kita. Film ini memang didedikasikan untuk jiwa-jiwa yang hilang di pelukan gunung,” pungkas Ashel. (*)

Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di InstagramTikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.

Tags:

Leave a Reply